Anggota DPRD Provinsi NTB Dapil 3 Komisi V, Fraksi PKB, tengah baju Hijau Wahyu Apriawan Rizky pose bersama G-Z saat menggelar acara Genre Camp di Arum Rinjani Park, Sembalun. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Angka stunting di Lombok Timur menjadi perhatian serius. Untuk itu, anggota DPRD Provinsi NTB dari Fraksi PKB, Wahyu Apriawan Riski, menginisiasi GenRe Camp yang berlangsung pada 19-20 Oktober 2024 di Sembalun. Lebih dari 50 remaja dari berbagai kecamatan di Lombok Timur dengan tujuan utama menurunkan angka stunting.
"Kami ingin melibatkan langsung generasi muda, khususnya Gen Z, dalam upaya menurunkan angka stunting di Lombok Timur," ujar Wahyu, Minggu (20/10/2024) kemarin.
Menurut Wahyu, kegiatan ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. "Bagaimana kita mempersiapkan para generasi muda yang berkualitas untuk merealisasikan visi tersebut," imbuhnya.
Dalam GenRe Camp ini, para peserta mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menghindari perilaku berisiko seperti seks bebas, narkoba, dan pernikahan dini.
Hal ini sejalan dengan misi Wahyu untuk menjalankan Triad GenRe sebagai aspek penting yang harus dihindari pemuda.
Dengan melibatkan generasi muda secara aktif, diharapkan dapat terbentuk kesadaran kolektif untuk hidup sehat dan berkualitas, sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Lombok Timur.
"Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas SDM yang dimiliki NTB kedepannya," katanya.
Utamanya lanjut dia, dalam menjamin kualitas hingga target indonesia dengan SDM cerdas dan berintegrasi bisa merealisasikan indonesia emas tahun 2045 mendatang.
“Supaya kita juga optimis menggapai Indonesia Emas 2045, bukan malah menjadi Indonesia Cemas,” singkatnya.
Dilain pihak, Ketua Panitia GenRe Camp, Farabi Akma menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk melatih para duta genre agar menjadi pioner untuk pencegahan stunting khususnya di desa masing-masing.
Para Duta GenRe ini juga diminta keterlibatan langsung dalam pembangunan daerah.
“Disini juga para duta GenRe diberikan motivasi agar berani menyuarakan aspirasinya dan terlibat dalam pengambilan setiap pembangunan daerah,” katanya
“Sekaligus menyaampaikan aspirasi kepada pemerintah terkait, solusi untuk mencegah dan mengatasi stunting. Terlebih terhadap pembangunan daerah dan pemberdayaan pemuda untuk menuju Indonesia emas 2045,” tutupnya.