Jenazah remaja 16 tahun pendaki asal Jakarta tiba di pos resort TNGR Sembalun. (Foto: Istimewa/MP). |
Sembalun, Mandalikapost.com – Setelah sembilan hari pencarian yang menegangkan, jenazah Kaifat Rafi Mubarrak, pendaki berusia 16 tahun asal Jakarta yang hilang di Gunung Rinjani, akhirnya berhasil dievakuasi pada Rabu (9/10).
Operasi gabungan yang melibatkan TNI/Polri, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), dan berbagai pihak lainnya berhasil menemukan korban di lokasi yang sulit dijangkau.
Jenazah Kaifat ditemukan pada Selasa (8/10) di bawah tebing kaldera, sekitar 300 meter dari jalur pendakian.
"Korban ditemukan pada Selasa pukul 10.30 WITA di bawah tebing kaldera, sekitar pertigaan punggungan menuju puncak dari arah pelawangan Sembalun," ungkap Kapolsek Sembalun, AKP Wahyu Indrawan.
Proses evakuasi yang memakan waktu hampir dua hari ini dihadapkan pada tantangan yang sangat berat.
"Medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama," tambah AKP Wahyu.
Kepala Balai TNGR Mataram, Yarman, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengapresiasi kerja keras tim SAR.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi selama 9 hari sehingga almarhum bisa ditemukan," ujarnya.
Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, menjelaskan lebih detail mengenai kesulitan yang dihadapi tim SAR.
"Cuaca yang cepat berubah, angin kencang, kabut yang mengakibatkan jarak pandang terbatas, medan terjal, dan kedalaman posisi korban, menjadi kendala utama dalam proses evakuasi," tutur Wahyu.
"Korban di packing (bungkus) dan dimasukan ke dalam tandu, selanjutnya ditarik ke atas dengan cara lifting," imbuhnya.
Kapolsek Sembalun juga melaporkan adanya pihak-pihak yang mencoba menyebarkan isu tidak benar terkait kematian Kaifat.
"Kami akan terus melakukan koordinasi dengan pihak TNGR maupun pihak keluarga almarhum untuk menjaga situasi tetap kondusif," tegas Kapolsek.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mempersiapkan diri dengan matang sebelum melakukan pendakian.
"Gunung Rinjani dikenal sebagai salah satu gunung berapi aktif di Indonesia dengan keindahan alam yang memukau. Namun, gunung ini juga menyimpan sejumlah bahaya, terutama bagi para pendaki yang kurang berpengalaman," ujar Yarman.
Pihak TNGR juga akan terus berupaya meningkatkan fasilitas dan layanan, serta melakukan sosialisasi kepada para pendaki terkait risiko dan tata cara pendakian yang aman.
Mandalikapost.com turut berduka cita atas meninggalnya Kaifat Rafi Mubarok dan mengapresiasi kerja keras tim SAR gabungan.