Humaira: Sejumlah peserta Jelajah Timur dari yayasan Plan Internasional Indonesia saat mengunjungi Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Krisis air bersih yang berkepanjangan melanda Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Warga setempat terpaksa bertahan hidup dengan pasokan air bersih yang sangat terbatas, yakni hanya 15 liter per minggu untuk satu rumah tangga.
Kondisi ini memaksa mereka untuk melakukan berbagai upaya adaptasi, termasuk menggunakan air hujan, daun, hingga tayamum untuk keperluan sehari-hari.
"Sudah dari Desember 2023 lalu kami disini kekurangan air, bahkan untuk ibadah saja kita kadang harus tayamum," ungkap Rakhmah, warga Dusun Klotok, Desa Wakan, dengan nada sedih. Saat ditemui pada kunjungan peserta Jelajah Timur dari Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia). Kamis (24/10).
Kekurangan air bersih ini sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan warga. Selain kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka juga terpaksa mencari sumber air alternatif di kebun atau sawah untuk keperluan mandi dan mencuci.
"Kita pun kalau cebok ketika selesai buang air besar kadang pakek daun atau tisu, ini juga kadang kita BABnya di kebun sama sawah, karena kalau di kamar mandi kan ndak ada untuk kita siram nanti," tambah Rakhmah.
Kondisi ini semakin diperparah dengan kondisi tanah yang gersang dan tanaman tembakau yang menguning akibat kekurangan air.
Namun, di balik kesulitan tersebut, semangat kebersamaan dan gotong royong tetap terjaga di tengah masyarakat Desa Wakan.
Kedatangan tim dari Plan International Indonesia (Plan Indonesia) membawa secercah harapan bagi warga Desa Wakan. Organisasi non-profit ini tengah menjalankan program pengadaan air bersih untuk mengatasi krisis yang dialami masyarakat setempat.
"Syukur ada yayasan ini (Plan Indonesia) yang peduli sama kita, mudahan programnya bisa segera terealisasi," ucap Rakhmah penuh harap.
Kepala Desa Wakan, Sirajul Basri, menyambut baik program ini dan berharap dapat segera terealisasi. Ia mengungkapkan bahwa Dusun Klotok memang menjadi langganan kekeringan setiap tahun, terutama saat musim kemarau.
"Dari 24 dusun yang ada di Desa Wakan, Dusun Klotok yang terdiri dari 316 kepala keluarga ini sepanjang tahun ketika masuk musim kemarau selalu kekurangan air bersih," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lotim, Ahmad Dewanto Hadi, mengatakan bahwa program pengadaan air bersih ini akan dikolaborasikan dengan program SPAM Pantai Selatan yang telah berjalan.
"Hingga diharapkan ketika event ini (Jelajah Timur) seluruh anggaran akan didonasikan untuk sambungan rumah di Desa Klotok, dana dari Plan Indonesia sebesar Rp 1 Miliar lebih tentu kita akan pertanggung jawabkan," tegasnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan masalah krisis air bersih di Desa Wakan dapat segera teratasi dan warga dapat menikmati akses air bersih yang layak.