Ilustrasi - Anjing liar berkeliaran di tengah-tengah masyarakat. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Lombok Timur saat ini berada di ambang ancaman serius akibat merebaknya virus rabies. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur, Drh Hultatang.
Hultatng mengungkapkan bahwa posisi geografis Lotim yang diapit oleh Bali, yang telah menjadi daerah endemik rabies, dan wilayah KLB rabies di Sumbawa hingga Bima, membuat daerah ini sangat rentan terhadap penyebaran penyakit mematikan tersebut.
“Rabies itu jauh lebih berbahaya daripada Covid-19. Jika terinfeksi Covid-19, kita masih memiliki peluang sembuh, tetapi rabies bisa langsung menyerang otak dan berujung kematian jika tidak segera ditangani,” tegas Drh Hultatang, saat dikonfirmasi belum lama ini.
Ancaman rabies di Lotim semakin nyata dengan tingginya kasus gigitan hewan penular rabies, terutama anjing liar.
Hultatang menjelaskan bahwa populasi anjing liar di Lotim, khususnya di sekitar tempat pembuangan sampah, sangat tinggi.
Ilustrasi - Anjing liar, (Foto: Rosyidin/MP). |
Anjing-anjing liar yang baru melahirkan atau bunting cenderung lebih agresif dan sering menyerang manusia.
“Anjing liar yang baru melahirkan atau bunting sangat sensitif. Jika merasa terganggu, mereka akan langsung menyerang. Ini menjadi salah satu faktor utama tingginya kasus gigitan di Lotim,” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Disnakeswan Lombok Timur telah melakukan berbagai upaya, seperti program vaksinasi rabies massal, sterilisasi anjing, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak langsung dengan hewan liar.
“Kami terus berupaya menekan populasi anjing liar dengan melakukan sterilisasi. Namun, kami juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan jika menemukan anjing liar yang mencurigakan,” tambah Kepala Disnakeswan Lotim, H Masyhur.
Masyhur juga menekankan pentingnya bagi pemilik hewan peliharaan untuk rutin membawa hewan peliharaannya ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi rabies.
“Dengan menjaga kesehatan hewan peliharaan dan lingkungan sekitar, kita dapat mencegah penyebaran virus rabies dan melindungi diri kita serta keluarga dari ancaman penyakit mematikan ini,” pungkasnya.