TKP ditemukannya seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah meninggal dunia. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Duka mendalam menyelimuti warga Dusun Pekendangan, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, setelah seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Muhammad Rendi (11 tahun), ditemukan tak bernyawa di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik Tambak Udang UD. Sinta King Viktory pada Rabu (9/10) sekitar pukul 13.30 WITA.
Peristiwa tragis ini bermula saat Rendi bersama tiga temannya pergi memancing di Pantai Pekendangan. Setelah itu, mereka memutuskan untuk mencari udang di sekitar area tambak.
Menurut keterangan salah satu temannya, Medi, Rendi yang pertama kali turun ke area limbah sempat dilarang karena berbahaya. Namun, Rendi tetap melanjutkan pencariannya hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
“Korban yang pertama kali turun ke area limbah tambak, diperingatkan oleh salah satu temannya, Medi, agar tidak turun ke tempat tersebut karena area itu penuh limbah. Namun, Rendi tetap melanjutkan pencariannya,” ungkap Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman. Dalam rilisnya.
Upaya pertolongan pertama dilakukan oleh teman-teman Rendi dan warga sekitar, namun nyawa Rendi tak tertolong. Saat tiba di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Belanting, tim medis menyatakan bahwa Rendi telah meninggal dunia sekitar satu jam sebelumnya.
“Berdasarkan pemeriksaan awal, tim medis menyimpulkan bahwa korban sudah meninggal sekitar satu jam sebelumnya, sebelum tiba di PKM Belanting,” jelas Iptu Nicolas Oesman.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa tubuh Rendi tidak ditemukan luka luar atau tanda-tanda kekerasan, namun penuh dengan lumpur dan bibirnya membiru. Penyebab pasti kematian masih dalam tahap penyelidikan.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuh Rendi tidak memiliki luka luar atau tanda-tanda kekerasan, meskipun dipenuhi lumpur dan bibirnya membiru,” ujar Iptu Nicolas Oesman.
Pihak kepolisian dari Polsek Sambelia telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari para saksi. Mereka juga berkoordinasi dengan keluarga korban dan pemerintah desa setempat.
“Beberapa langkah telah diambil oleh kepolisian terkait insiden ini, termasuk menerima laporan, mengamankan lokasi kejadian, melakukan olah TKP, mendokumentasikan, serta meminta keterangan dari para saksi,” kata Iptu Nicolas Oesman.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar tambak dan instalasi pengolahan air limbah, untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya, terutama bagi anak-anak.
“Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar tambak dan instalasi pengolahan air limbah, agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap area yang berpotensi berbahaya, terutama bagi anak-anak,” imbau Iptu Nicolas Oesman.
Pemerintah Desa Belanting dan pihak Tambak Udang UD. Sinta King Viktory diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan memberikan edukasi kepada warga mengenai bahaya yang ada di sekitar tambak untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.