Narasumber :Widya Astuti |
MANDALIKAPOST.com- Widya Astuti (42) memiliki seorang anak yang menderita asma sejak berusia dua tahun. Ibu rumah tangga ini mengaku, setiap kali penyakit asma anaknya kambuh harus dibantu menggunakan Nebulizer di Puskesmas Cakranegara Mataram. Satria Ramzan (8), anak Widya, sudah menjadi langganan pihak Puskesmas Cakranegara ketika penyakit asmanya kambuh. Namun kini, Widya tak perlu khawatir dan mengaku bersyukur sudah terdaftar aktif menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
"Putra saya selalu merasa sesak dan sering kelelahan. Sebagai orang tua tunggal, saya hanya berdagang di pasar. Makanya tentu saya merasa terbantu dengan adanya Program JKN. Alhamdulillah saya bersyukur terdaftar aktif sebagai peserta BPJS Kesehatan ini. Dulu sebelum saya terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan ini, setiap bulan saya harus menyisihkan uang untuk biaya berobat anak saya, kadang anak saya butuh perawatan hingga harus dirawat inap," kata warga Turida Barat, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram ini, Selasa (22/10).
Saat ini, Widya dan anaknya terdaftar sebagai peserta Program JKN pada segmen peserta yang didaftarkan dan iuranya ditanggung oleh Pemerintah Kota Mataram. Menurut Widya, dirinya mendapatkan pelayanan baik dan memuaskan sepanjang berobat menggunakan JKN. Bahkan, dirinya dan keluarga tak pernah mengalami kendala apapun saat berobat anaknya menggunakan BPJS Kesehatan baik itu di Puskesmas atau rumah sakit.
"Karena dengan saya terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan ini, saya bisa berobat tanpa harus pusing memikirkan harus dari mana mendapatkan biaya untuk pengobatan tersebut. Setiap kali kami berobat baik di Puskesmas maupun rumah sakit kami dilayani dengan baik oleh petugas. Sudah sering anak saya dirawat jalan dan pelayanannya selalu bagus, perawat dan dokternya ramah. Saya pikir tidak ada masalah sepanjang kita memenuhi prosedur yang sudah ditetapkan," tutur Widya.
Merasa terbantu oleh BPJS Kesehatan yang memberinya jaminan pelayanan kesehatan, Widya pun merasa sangat berterima kasih kepada pihak terkait yang telah mendaftarkan dirinya sebagai peserta JKN bersama keluarganya. Widya berharap Program JKN tetap dapat dipertahankan. Terkait Aplikasi Mobile JKN, Widya mengaku belum begitu memahami cara pemakaiannya. Namun, dia mengetahui kehadiran Aplikasi Mobile JKN dari petugas Puskesmas.
"Yang namanya kami masyarakat kecil ini tidak terlalu paham dengan aplikasi-aplikasi, memang saya akui zaman sekarang sudah berubah. Sekarang layanan BPJS Kesehatan serba canggih dan lebih mudah. Yang jelas sekarang berobat tidak ribet, tinggal menyerahkan KTP atau kartu JKN saja, sudah langsung dilayani. Sempat terbayang misalnya tidak ada BPJS Kesehatan atau harus menjadi peserta Program JKN yang mandiri dan membayar iuran setiap bulan. Semoga Program JKN ini secara berkesinambungan terus berjalan dengan baik," ujar Widya.
Menurutnya, Program JKN saat ini merupakan bukti keberpihakan negara kepada rakyat, supaya semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan yang komprehensif. Tidak sedikit orang-orang di sekitar Widya yang terbantu dengan adanya Program JKN ini. Ia pun beharap ke depannya masyarakat tidak hanya paham mengenai haknya sebagai peserta JKN saja, tapi juga paham bahwa ada kewajiban yang harus dipenuhi. Misalnya, membayar iuran JKN tepat waktu dan mengikuti prosedur berobat yang benar.
"Mudah-mudahan BPJS Kesehatan dapat lebih baik dan terus memberikan kemudahan bagi kami. Semoga Program JKN bisa terus memberikan perlindungan jaminan kesehatan yang memadai," ucap Widya.