BPJS: Kepala BPJS cabang Selong, (kiri) Elly Widiani saat ditemui awak media di kantornya, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – BPJS Kesehatan Kantor Cabang Selong kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi peserta. Dalam sebuah pertemuan internal, pihak BPJS menekankan pentingnya integritas, kolaborasi, pelayanan prima, dan inovasi dalam menjalankan tugas.
"Sebagai pegawai BPJS, kita harus memegang teguh prinsip integritas, kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Jangan ada lagi praktik-praktik yang merugikan peserta, seperti meminta imbalan," tegas kepala BPJS cabang Selong, Elly Widiani saat ditemui. Senin (5/11).
Selain integritas, kolaborasi juga menjadi kunci keberhasilan program JKN.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit dan pemerintah daerah serta media masa, sangat penting untuk memastikan kelancaran program," imbuhnya.
Pelayanan prima menjadi fokus utama BPJS Kesehatan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, seperti penyediaan layanan online melalui Mobile JKN dan Pandawa, serta program mencicil iuran bagi peserta yang menunggak.
"Kami ingin memastikan bahwa peserta mendapatkan pelayanan yang mudah, cepat, dan berkualitas. Untuk itu, kami telah menetapkan sejumlah janji layanan yang harus dipenuhi oleh seluruh fasilitas kesehatan," ujar Elly.
Elly juga menambahkan dan mengingatkan pentingnya bagi peserta untuk selalu aktif mengecek status kepesertaannya melalui aplikasi mobile JKN atau layanan Pandawa.
“Jadi Simpl bisa diingat dicat di WA cek itu keaktifan atau mungkin layanan-layanan administrasi lainnya bisa dimanfaatkan. Ini nomer Pandawa yang bisa di akses oleh masyarakat yakni, 08118165 165,” jelasnya.
Beberapa janji layanan yang telah disepakati antara lain:
* Menerima KTP sebagai identitas peserta.
* Tidak meminta fotokopi dokumen.
* Memberikan pelayanan tanpa biaya tambahan di luar ketentuan.
* Tidak membatasi hari rawat pasien sesuai indikasi medis.
Elly juga menyampaikan bahwa cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten Lombok Timur sudah sangat tinggi, mencapai 98,86%. Namun, tingkat keaktifan peserta masih menjadi tantangan.
"Banyak peserta yang sudah terdaftar, namun tidak aktif membayar iuran. Kami mengajak masyarakat untuk tetap aktif membayar iuran agar dapat menikmati manfaat program JKN," ajaknya.
Rosyidin Sembahulun dari mandalikapost.com mencoba mengkonfirmasi informasi mengenai adanya peserta yang mengalami kesulitan dalam mengakses layanan.
Elly memastikan bahwa hal tersebut akan ditindaklanjuti.
"Kami akan melakukan evaluasi dan perbaikan jika ada laporan mengenai kendala dalam pelayanan. Masyarakat juga dapat menyampaikan pengaduan melalui berbagai saluran yang telah kami sediakan," pungkasnya.