Gudep: Ketua harian Kwarcab Gerakan Pramuka Lombok Timur, H. Lalu Ahmadi. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Meskipun mengalami kehilangan sosok ketua kwartir cabang, Gerakan Pramuka Lombok Timur tetap menunjukkan semangat yang tinggi dalam menjalankan berbagai program.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Harian Kwartir Cabang Lombok Timur, H. Lalu Ahmadi, dalam sebuah wawancara di sela-sela acara musyawarah ranting gerakan Pramuka kuartir ranting Sembalun. Sabtu (9/11).
Ahmadi menegaskan bahwa program-program Pramuka di Lombok Timur tetap mengacu pada anggaran dasar dan rumah tangga organisasi.
"Program-program kami tetap berfokus pada peserta didik, dan kami mengikuti anggaran dasar yang sudah ditetapkan, baik dari tingkat nasional hingga daerah," ujarnya.
Salah satu program unggulan yang terus digalakkan adalah jambore.
"Kami rutin menggelar jambore cabang untuk Pramuka Penggalang, Penegak, dan Pandega. Selain itu, kami juga mengikuti kegiatan Raimuna Nasional dan turunannya di tingkat daerah," tambah Ahmadi.
Pembinaan sumber daya manusia, khususnya para pelatih dan pembina, juga menjadi perhatian serius.
"Kami terus berupaya meningkatkan kualitas para pembina melalui berbagai kursus, seperti kursus mahir dasar, lanjutan, hingga kursus pelatih," ungkap Ahmadi.
Lombok Timur bahkan mencatatkan prestasi sebagai daerah dengan jumlah pembina terbanyak di Nusa Tenggara Barat.
"Kami menargetkan setiap sekolah minimal memiliki dua orang pembina yang telah mengikuti kursus," imbuhnya.
Gerakan Pramuka Lombok Timur juga menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah. Meskipun anggaran yang diterima masih terbatas, Ahmadi optimis bahwa dukungan pemerintah akan terus meningkat.
"Kami sangat bersyukur atas dukungan pemerintah daerah. Meskipun anggarannya belum maksimal, kami akan terus berupaya meningkatkan kinerja kami agar mendapatkan dukungan yang lebih besar lagi," ujarnya.
Ahmadi juga menyoroti pentingnya menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
"Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010, Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib. Ini merupakan peluang besar bagi kita untuk membentuk karakter peserta didik," tegasnya.
Ahmadi mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi Gerakan Pramuka, seperti pandangan masyarakat yang masih menganggap Pramuka sebagai kegiatan rutin yang monoton.
"Kami terus berupaya untuk memperbarui materi dan metode pembelajaran agar Pramuka menjadi lebih menarik dan relevan dengan zaman," ujarnya.
Selain itu, Ahmadi juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung kegiatan Pramuka.
Gerakan Pramuka Lombok Timur terus berupaya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya dalam pembentukan karakter generasi muda.