Pendidikan: Pemateri dari psikolog saat memaparkan bahaya bullying terhadap anak di depan siswa siswi SMA, MTS MBS Selong. (Foto Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Lombok Timur, dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, sukses menggelar sosialisasi pencegahan bullying di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Selong, Senin (4/11) kemarin.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan peserta didik.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah MBS Selong, Unwanulhubby, mengapresiasi inisiatif GOW. Menurutnya, sosialisasi ini sangat relevan dengan kondisi saat ini dan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para siswa mengenai bahaya bullying.
"Antusiasme anak-anak sangat tinggi. Mereka aktif bertanya dan berpartisipasi dalam diskusi. Ini menunjukkan bahwa mereka sangat terbuka dengan materi yang disampaikan," ujar Unwanulhubby.
Lebih lanjut, Unwanulhubby menjelaskan bahwa melalui sosialisasi ini, diharapkan para siswa dapat memahami dampak buruk bullying, baik bagi pelaku maupun korban.
"Bullying dapat berdampak pada kepercayaan diri, kesehatan mental, bahkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan sejak dini," tegasnya.
Salah satu peserta sosialisasi, Safa Marwa merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini.
"Saya jadi lebih paham tentang apa itu bullying dan bagaimana cara mencegahnya. Saya juga jadi lebih berani untuk melaporkan jika melihat ada teman yang menjadi korban bullying," ungkap Siti.
Sementara itu, PJ Ketua GOW Lombok Timur, Hj. Nasihi, M. Pd mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen GOW dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan masyarakat," ujarnya.
GOW juga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam mencegah bullying, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat.
"Orang tua harus lebih memperhatikan perilaku anak-anak mereka, sementara sekolah harus menciptakan lingkungan yang inklusif dan bebas dari segala bentuk kekerasan," tambah Hj. Nasihi.
Untuk memperkuat upaya pencegahan bullying, GOW berencana untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian.
"Kami akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memberikan pemahaman hukum terkait bullying, sehingga pelaku dapat diberikan sanksi yang sesuai," jelas Hj. Nasihi.
GOW berharap sosialisasi ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari bullying bagi anak-anak di Lombok Timur.
"Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, saling menghargai, dan peduli terhadap sesama," pungkas Hj. Nasihi.