Humaira: JMSI NTB gelar dialog bersama pelaku pariwisata dan tokoh masyarakat Sembalun. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Nusa Tenggara Barat (NTB) gelar kemah jurnalistik dengan tema "Mendukung Pariwisata Berkelanjutan", berlangsung di Cemara Siu Sembalun, Lombok Timur pada Sabtu, (30/11).
Kegiatan yang diikuti oleh para jurnalis, pelaku pariwisata, baik guide, porter, tokoh masyarakat dan pendaki ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam, khususnya di kawasan Gunung Rinjani.
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina JMSI NTB, H. Rudi Hidayat menekankan pentingnya peran media dalam mendukung pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
"Pariwisata adalah salah satu andalan NTB. Namun, kita dihadapkan pada tantangan seperti pengelolaan sampah dan ketersediaan air bersih," ungkapnya.
"JMSI NTB didalamnya terhimpun sejumlah pemilik media siber berkeinginan untuk mengembangkan pariwisata di NTB. Juga JMSI NTB berkomitmen untuk memajukan sektor pariwisata," imbuhnya.
Senada dengan Rudi, Hamka Abdul Malik, seorang tokoh masyarakat setempat, juga menyoroti masalah sampah yang seringkali menjadi momok bagi keindahan alam Sembalun.
"Banyak wisatawan yang meninggalkan dan membuang sampah sembarangan. Padahal, dengan menjaga kebersihan, kita bisa menjaga keindahan alam Gunung Rinjani untuk generasi mendatang," tegas Hamka.
Sementara itu, Penjabat Bupati Lombok Timur yang diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo, Dr. Faozan dalam sambutannya, mengapresiasi inisiatif JMSI NTB dalam menggelar kegiatan ini.
"Media memiliki peran yang sangat penting dalam membangun citra daerah. Saya berharap kemah jurnalistik ini dapat meningkatkan kualitas jurnalistik di NTB," ujarnya.
Peserta kemah jurnalistik juga diajak untuk mendiskusikan berbagai tantangan dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan. Salah satu tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan.
Selain itu, juga dibahas mengenai pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan alam.
"Kita harus bisa menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Pariwisata harus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, namun juga tidak merusak alam," pungkas Faozan.