Ilustrasi: TKP seorang karyawan tamabvudang meninggal dunia di kolam. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Seorang karyawan tambak muda, Sandi Saputra (17), ditemukan tewas tenggelam di kolam tambak milik PT. Prima Rinjani Makmur di Dusun Penggiling Ragi, Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, pada Jumat (8/11) sekitar pukul 07.30 WITA.
Peristiwa nahas ini pertama kali diketahui oleh rekan kerja korban, Jumain dan Ruhaiman, yang tidak menemukan Sandi di kamar mess. Saat mencari di sekitar lokasi, keduanya terkejut melihat Sandi sudah mengapung dalam posisi telungkup di kolam tambak.
“Saya dan teman-teman langsung mengangkat korban dan membawanya ke Puskesmas Labuhan Lombok,” ujar Jumain saat ditemui di lokasi kejadian.
Kapolsek Pringgabaya, [Nama Kapolsek], yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan korban meninggal dunia akibat tenggelam.
“Berdasarkan keterangan saksi dan hasil olah TKP, kuat dugaan korban meninggal karena tenggelam. Namun, untuk memastikan penyebab pasti kematian, kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kapolsek.
Rudi, ketua blok F di tempat kerja korban, mengungkapkan bahwa Sandi baru bekerja selama lima hari. “Korban memang mengaku tidak bisa berenang dan ingin belajar,” kata Rudi.
Keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi.
Sandi Saputra, remaja berusia 17 tahun, merupakan warga Dusun Dasan Gegerung Cemporonan, Desa Pringgabaya Utara. Ia bekerja sebagai karyawan tambak di PT. Prima Rinjani Makmur. Korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan pekerja keras.
Jumat, 8 November 2024, pukul 07.30 WITA: Rekan kerja korban tidak menemukan Sandi di kamar mess. Pukul 07.30 WITA: Sandi ditemukan tewas tenggelam di kolam tambak.
Korban dibawa ke Puskesmas Labuhan Lombok. Pihak perusahaan melaporkan kejadian ke Polsek Pringgabaya. Polsek Pringgabaya melakukan olah TKP.
Diduga, korban meninggal dunia akibat tenggelam saat mencoba belajar berenang di kolam tambak. Tinggi kolam yang mencapai 170 cm, sementara tinggi korban hanya 160 cm, menjadi salah satu faktor yang mungkin menyebabkan kejadian ini.
Kematian Sandi Saputra menjadi duka mendalam bagi keluarga dan rekan kerjanya. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat berada di dekat air.