Sosial: Kaban Bangkesbangpoldageri NTB, Ruslan Abdul Gani, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD) bersama Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) gencar melakukan sosialisasi bahaya radikalisme, terorisme, dan narkoba. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Bangkesbangpoldageri Lombok Timur, Rabu (6/11).
Sosialisasi ini menyasar berbagai kalangan masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya ketiga ancaman tersebut.
"Tujuan kita, nanti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda inilah yang nanti mensosialisasikan kepada masyarakat," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (BANGKESBANGPOLDAGERI) NTB, Ruslan Abdul Gani.
Ruslan menegaskan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai dasar negara.
"Indonesia ini sudah harga mati, Pancasila adalah sumber segala sumber hukum. Merupakan dasar ya pondasi negara kita maka sudah tidak ada lagi paham yang lain kita harus tolak dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang terkandung di dalam Pancasila," tegasnya.
Selain sosialisasi langsung, pemerintah juga gencar melakukan pencegahan radikalisme melalui teknologi digital.
"Dua minggu yang lalu kami juga mengadakan pertemuan di Lombok Tengah, itu terkait dengan informasi teknologi digital," ungkap Ruslan.
Ia menambahkan bahwa radikalisme saat ini semakin mudah menyebar melalui internet.
"Jari jemarimu itu bukan lagi mulutmu harimaumu. tapi jari jemarimu adalah jeruji besimu harimaumu," pesannya.
Lombok Timur menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
"NTB Bima dan Lombok Timur mungkin menjadi konsen kita dalam hal mencegah itu pencegahan itu," kata Ruslan.
Hal ini dikarenakan beberapa kasus terkait radikalisme yang pernah terjadi di wilayah tersebut.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (BANGKESPOLDAGERI) LOMBOK TIMUR, Mustafa S.Sos, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah radikalisme.
"Masyarakat harus waspada terhadap ciri-ciri orang yang radikal, seperti tertutup, tidak mau berkomunikasi, dan menganggap ajarannya paling benar," ujarnya.
Mustafa juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah radikalisme, termasuk melakukan pemantauan terhadap masyarakat pendatang dan bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait.
Sosialisasi bahaya radikalisme, terorisme, dan narkoba yang dilakukan oleh pemerintah NTB merupakan upaya yang sangat penting untuk menjaga keutuhan NKRI.
Partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran paham-paham radikal.