Kungker: Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah didampingi PJ Bupati Lombok, H.M Juaini Taofik dan GM ASDP Pelabuhan Kayangan, Heru Wahyono. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, memberikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Jalan Trans Lombok-Sumbawa yang diusung oleh pasangan Gubernur NTB terpilih pada Pilkada 2024, Iqbal-Dinda.
Menurutnya, pembangunan jalan tersebut sangat strategis untuk menghubungkan dua pulau besar, Lombok dan Sumbawa, yang diproyeksikan menjadi kawasan lumbung pangan nasional atau food estate.
Fahri Hamzah menilai bahwa program ini bukan hanya penting untuk infrastruktur, tetapi juga untuk menggerakkan ekonomi kedua pulau besar ini, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.
Ia berharap pembangunan jalan ini dapat memperlancar distribusi barang dan jasa antara kedua pulau, serta memperbaiki konektivitas yang selama ini masih terbatas.
“Saya pasti mendukung. Tujuan utamanya adalah menghidupkan Lombok dan Sumbawa sebagai dua pulau besar yang sangat potensial. Dengan adanya jalan Trans Lombok-Sumbawa, kawasan Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur, misalnya, bisa menjadi lebih baik. Sekalian saja kita desain agar arus transportasinya lebih lancar,” ujar Fahri Hamzah saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, Jumat (27/12).
Fahri juga menegaskan bahwa Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman siap untuk menggelontorkan anggaran demi kelancaran program pembangunan jalan tersebut.
Namun, ia menekankan bahwa anggaran akan disiapkan jika ide dan konsep yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memiliki dampak positif.
“Anggaran untuk program ini akan diperjuangkan, asal idenya benar dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Prinsip kerja kabinet Prabowo adalah kalau program itu benar dan bermanfaat untuk rakyat, kami akan pastikan anggaran tersedia,” tegas Fahri.
Ia juga menanggapi sejumlah kritik terhadap kebijakan dan cara kerja pemerintah yang terkadang dinilai kurang tepat. Meski demikian, Fahri menegaskan bahwa kebijakan yang diambil selalu berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat, serta tidak akan ada program yang tidak diperlukan oleh masyarakat.
“Hingga masalah anggaran, jika program tersebut baik dan dibutuhkan oleh masyarakat, kami akan mencarikan jalan agar dana bisa tersedia. Itu adalah cara kerja negara kita. Jangan sampai ada program yang tidak bermanfaat bagi rakyat, itu akan kami tahan dulu,” tambahnya.
Untuk mewujudkan pembangunan Jalan Trans Lombok-Sumbawa, Fahri mengimbau semua pihak untuk menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik. Dia menekankan pentingnya keseriusan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendukung program tersebut agar dapat berjalan dengan lancar.
“Kita harus kumpul dan merancang sesuatu yang terbaik untuk daerah kita. Dengan adanya program ini, saya yakin Pelabuhan Kayangan juga bisa menjadi pelabuhan yang modern, yang mendukung kemajuan ekonomi daerah,” pungkas Fahri.
Sebagai informasi, rencana pembangunan Jalan Trans Lombok-Sumbawa ini bertujuan untuk menghubungkan Pulau Lombok dan Sumbawa melalui jalur darat yang lebih efisien.
Program ini sejalan dengan visi besar Iqbal-Dinda untuk menjadikan NTB sebagai salah satu pusat lumbung pangan nasional yang mendukung ketahanan pangan nasional.
Jalan Trans Lombok-Sumbawa diharapkan tidak hanya memperlancar distribusi logistik, tetapi juga membuka peluang baru bagi pembangunan ekonomi di kedua pulau besar ini.