Ilustrasi: Sejumlah wartawan WNA asal Singapura saat berada di puncak Gunung Rinjani bersama guide dan porter Sembalun. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Pecinta alam harus bersabar. Gunung Rinjani, salah satu destinasi pendakian favorit di Indonesia, akan menutup seluruh jalur pendakiannya mulai 1 Januari hingga 2 April 2025.
Keputusan ini diambil oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Mataram, Yarman Kadir dengan pertimbangan utama pemulihan ekosistem dan antisipasi cuaca ekstrem.
"Penutupan ini dilakukan dalam rangka pemulihan ekosistem dan juga memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG yang mengindikasikan potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung," ujar Yarman, saat dikonfirmasi melalui via telepon selulernya. Senin (23/12).
Seluruh enam jalur pendakian di Gunung Rinjani, lanjutnya akan ditutup selama periode tersebut, termasuk jalur Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh, Tetebatu, dan Aik Berik.
Penutupan ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi flora dan fauna di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani untuk pulih dan berkembang biak.
"Dengan penutupan ini, diharapkan ekosistem Gunung Rinjani dapat kembali pulih dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi generasi mendatang," tambah Yarman.
Selain untuk pemulihan ekosistem, jelas Yarman lebih lanjut penutupan jalur pendakian juga dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi selama periode tersebut.
BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi yang dapat mengancam keselamatan para pendaki.
"Cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang dapat menyebabkan kondisi jalur pendakian menjadi licin dan berbahaya," jelasnya.
Yarman berharap para pendaki dapat memahami dan mendukung keputusan penutupan ini.
"Kami mohon pengertian dari seluruh pihak atas penutupan sementara jalur pendakian Gunung Rinjani. Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian alam dan keselamatan bersama," tutup Yarman.