.jpg )
 |
| Ilustrasi: Ilustrasi, SIM C (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Informasi mengenai program SIM C gratis yang beredar luas di media sosial akhir-akhir ini telah membuat banyak masyarakat penasaran. Namun, kabar gembira itu ternyata hanyalah hoaks belaka.
Kasatlantas Polres Lombok Timur, AKP Tira Karista, S.I.K., M.SI, membantah kabar tersebut.
"Informasi mengenai SIM C gratis yang mulai diluncurkan pada Desember 2024 adalah tidak benar," tegasnya saat dikonfirmasi pada Minggu (15/12) lalu.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di media sosial, terutama yang berkaitan dengan program pemerintah.
"Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya. Selalu konfirmasi terlebih dahulu ke pihak yang berwenang," ujarnya.
Sebelumnya, beberapa media online sempat memberitakan bahwa pemerintah akan meluncurkan program SIM C gratis pada Desember 2024.
Program ini disebut-sebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum dan keselamatan berkendara, serta memberikan akses lebih luas bagi masyarakat kurang mampu.
Syarat untuk mengikuti program ini pun terbilang mudah, yakni berusia minimal 17 tahun, melampirkan KTP dan surat keterangan sehat, serta terdaftar sebagai penerima bantuan sosial atau pekerja informal dengan penghasilan rendah.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Digital Korlantas POLRI atau secara offline di SATPAS terdekat.
AKP Tira Karista menegaskan bahwa pihaknya akan selalu proaktif dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
"Apabila ada program resmi dari pemerintah terkait SIM, kami pasti akan segera mensosialisasikannya," ujarnya.
Ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa kepemilikan SIM bukan hanya sekadar syarat untuk berkendara, tetapi juga merupakan bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.
"Kasus hoaks SIM C gratis ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Di era digital seperti sekarang, informasi dapat menyebar dengan sangat cepat," ujar AKP Tira Karista
"Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menyikapi informasi yang kita terima. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya," tutupnya.
