Narasumber : Husnu Aini (47)/Ist |
MANDALIKAPOST.com-Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak diragukan lagi karena memiliki arti penting bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, Program JKN terus dioptimalkan dalam rangka memberikan layanan kesehatan yang berkualitas kepada setiap pesertanya dengan mudah, cepat, dan setara. Inilah yang dirasakan oleh Husnu Aini (47), seorang buruh harian berasal dari Pringgarata yang sudah menjadi peserta JKN.
Husnu mengatakan bahwa ia telah merasakan sendiri manfaat Program JKN. Saat ini ia dalam masa pemulihan pasca-operasi pemasangan ring jantung di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram. Ia pun lantas menceritakan pengalamannya saat awal mula merasakan gejala penyakit jantung pada awal tahun 2024.
“Saya seringkali merasa tidak nyaman dengan keringat yang tiba-tiba muncul. Nyeri dada yang saya rasakan hingga ke punggung, apalagi saat saya bekerja, rasa sakit muncul tepat di bagian dada kiri saya. Karena sudah sangat tidak nyaman dengan kondisi saya, saya ke Puskesmas untuk berobat menggunakan JKN. Ternyata saya diberi rujukan ke Rumah Sakit Harapan Keluarga untuk menjalani pemeriksaan lebih lengkap,” katanya saat ditemui di RS Harapan Keluarga Mataram pada Senin (07/10).
Saat di rumah sakit itulah Husnu kemudian menjalani serangkaian pemeriksaan medis secara intensif. Saat itu, ia berstatus aktif sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iuran bulanannya dibayarkan oleh pemerintah pusat. Hal ini membuat seluruh proses pemeriksaan berjalan lancar tanpa kendala. Setelah diperiksa, dokter memutuskan bahwa ia membutuhkan pemasangan ring untuk membuka pembuluh darah yang menyempit.
“Karena sering mendengar cerita dari keluarga bahwa operasi jantung itu sangat mahal, saya khawatir saya tidak mampu membayar biaya sebesar itu, apalagi saya seorang buruh harian. Makanya saya sangat bersyukur kepesertaan JKN saya ditanggung oleh pemerintah. Saya dapat menjalani operasi dengan lancar. Saat ini, saya sedang dalam masa pemulihan. Terima kasih sekali kepada BPJS Kesehatan dan seluruh tim medis yang telah memberikan pelayanan terbaik,” ungkap Husnu.
Menurut Husnu, Program JKN memberikan manfaat besar dalam pemulihannya. Tanpa kehadiran Program JKN, operasi jantung dan pengobatan lanjutan mungkin akan menjadi beban yang sangat berat bagi keluarganya. Ia menambahkan, meski sudah sepuluh tahun Program JKN hadir di tengah masyarakat, namun masih ada sebagian yang beluh paham betul bagaimana memanfaatkan Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan.
“Jangan takut untuk berobat jika merasa ada yang sakit, karena yang tahu kondisi kita adalah diri kita sendiri, apalagi takut karena biaya. Jangan lupa untuk rutin mengecek status kepesertaan agar tetap aktif. Jika terdaftar sebagai peserta segmen mandiri, pastikan membayar iuran secara rutin agar program ini terus berjalan dan bisa membantu lebih banyak orang. Sebab, yang namanya sakit tidak ada yang tahu kapan bisa terjadi pada siapa saja,” ujar Husnu.
Program JKN terus menunjukkan komitmennya, khususnya di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang telah berhasil mencapai status Universal Health Coverage (UHC). Cakupan kepesertaan JKN di NTB terus meningkat, mencerminkan upaya pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, Agung Utama Muchlis menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mendukung program ini. Agung juga menambahkan bahwa BPJS Kesehatan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang setara kepada seluruh peserta, baik dari segmen PBI maupun lainnya.
“Selain komitmen pemerintah, peran masyarakat juga sangat penting. Kami terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya Program JKN kepada setiap lapisan masyarakat. Kami ingin semua masyarakat sadar untuk terdaftar menjadi peserta. Bagi yang kurang mampu, bisa mengusulkan diri dan keluarganya untuk terdaftar pada segmen PBI, tentunya dengan mengikuti semua ketentuan yang ada, karena semua daerah di NTB sudah UHC,” jelas Agung