.jpg )
 |
| WBP Lapas kelas IIB Selong Lombok Timur nanam jagung. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan program 13 Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong berhasil mengimplementasikan program pertanian yang inovatif.
Melalui kegiatan penanaman jagung di lahan seluas... (sebutkan luas lahan) di SAE Menange Baris, warga binaan pemasyarakatan (WBP) tidak hanya mendapatkan keterampilan bertani, tetapi juga pemahaman mengenai manajemen pertanian modern.
Kepala Lapas Selong, Ahmad Sihabudin, mengungkapkan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam pembinaan kemandirian WBP.
"Kami ingin memberikan bekal keterampilan yang berguna bagi mereka setelah kembali ke masyarakat. Dengan menguasai teknik bertani dan manajemen pertanian modern, diharapkan para WBP dapat membuka usaha sendiri dan menjadi anggota masyarakat yang produktif," ujar Sihabudin.
Senada dengan Kepala Lapas, Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Selong menambahkan bahwa program ini juga merupakan bentuk optimalisasi aset lembaga.
"Lahan yang sebelumnya kurang dimanfaatkan kini menjadi sumber penghasilan dan pengetahuan bagi WBP. Ini adalah contoh nyata dari sinergi antara pembinaan dan pemberdayaan," jelasnya.
Program pertanian di Lapas Selong tidak hanya berdampak positif bagi WBP, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan di wilayah Lombok Timur.
Hasil panen jagung nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam Lapas maupun dijual untuk meningkatkan pendapatan lembaga.
Keberhasilan program ini semakin memperkuat komitmen Lapas Selong dalam mendukung kebijakan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk menciptakan pemasyarakatan yang produktif.
"Kami akan terus mengembangkan program ini dan melibatkan lebih banyak WBP agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas," pungkas Sihabudin.
