Baksos: HMPS IAIH Pancor bersama Polsek Peringgabaya reboisasi di desa Labuhan Lombok. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMPS PAI) Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur, turut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
Mereka menggelar aksi penanaman ribuan pohon di Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, bekerja sama dengan Polsek Pringgabaya. Minggu (22/12) lalu.
Kegiatan ini menjadi bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu lingkungan yang semakin mendesak.
Kepala Program Studi PAI, Khairul Khafizin, menyampaikan bahwa aksi penanaman pohon ini merupakan kampanye pentingnya konservasi lingkungan untuk keberlanjutan hidup manusia.
"Modernisasi dan industrialisasi telah merusak lingkungan. Kita perlu tindakan nyata untuk menjaga alam," tegas Khairul.
Khairul juga menyoroti maraknya bencana alam yang terjadi akibat kerusakan lingkungan.
"Setiap hari kita mendengar berita tentang bencana alam. Ini adalah akibat dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa mahasiswa, khususnya mereka yang mempelajari agama, memiliki peran penting sebagai agen perubahan.
"IAIH Hamzanwadi harus aktif mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam menjaga lingkungan," ujarnya.
Kapolsek Pringgabaya, AKP Suyono, menyambut baik inisiatif mahasiswa. Menurutnya, penghijauan sangat dibutuhkan di wilayahnya untuk mencegah terjadinya longsor, terutama saat musim hujan.
"Kontribusi masyarakat dalam penghijauan sangat berarti," ujar AKP Suyono.
Dalam kesempatan tersebut, Khairul juga mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang mendorong umat Islam untuk menanam pohon.
"Jika Hari Kiamat akan tiba sesaat lagi dan engkau masih membawa tunas sebatang pohon untuk kamu tanam di semak belukar, teruskan niatmu dan tanamlah," tutur Khairul mengutip hadits riwayat Bukhari dan Ahmad.
Aksi penanaman pohon oleh mahasiswa PAI IAI Hamzanwadi ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.