Kalak BPBD Lombok Timur bersama instansi terkait memantau jalanya pemangkasan sejumlah ranting pohon yang berpotensi membahayakan pengguna jalan raya. Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur bersama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkarmat) Lombok Timur, melakukan pemangkasan sejumlah ranting kayu di sepanjang jalan raya yang berpotensi patah dan tumbang.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya tindak darurat dalam rangka mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi yang diperkirakan akan terjadi antara Desember 2024 hingga Januari 2025.
Kepala BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi, mengungkapkan bahwa kegiatan pemangkasan ini merupakan bagian dari langkah mitigasi bencana untuk mencegah dampak buruk seperti pohon tumbang yang dapat mengganggu keselamatan dan infrastruktur.
Menurutnya, kegiatan ini dimulai pada 1 Desember 2024, dengan fokus utama pada pemangkasan ranting yang berisiko di jalan-jalan utama, terutama yang dapat mengganggu lalu lintas dan menimbulkan kerugian.
“Giatan ini bertujuan untuk meminimalkan potensi bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan angin kencang. Kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Damkarmat untuk memastikan bahwa pemangkasan dilakukan dengan tepat. Kami menargetkan pemangkasan sekitar 150 pohon yang berpotensi membahayakan,” ujar Lalu Muliadi, saat ditemui di lokasi. Kamis (2/1).
Sejak kemarin, tim gabungan sudah mulai melakukan pemangkasan di sejumlah ruas jalan, dimulai dari kawasan sekitar kantor BPBD hingga menuju Kota Selong. Rencananya, kegiatan ini akan dilanjutkan di jalan-jalan utama lainnya yang dinilai memiliki potensi risiko yang lebih besar.
Lalu Muliadi juga menekankan pentingnya koordinasi antara semua pihak terkait, terutama dalam menangani bencana yang berskala besar seperti banjir, longsor, atau banjir bandang.
Ia mengimbau masyarakat Lombok Timur untuk tetap tenang dan waspada, serta selalu memperhatikan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, terutama di selokan-selokan, yang dapat menghambat aliran air dan menyebabkan banjir.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, dengan tidak membuang sampah di tempat yang tidak semestinya. Sebab, hal tersebut bisa memperburuk keadaan dan mempengaruhi proses mitigasi bencana yang sedang kami lakukan,” tambah Lalu Muliadi.
Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, yang diprediksi dapat terjadi selama musim hujan.
Dengan adanya tindakan ini, diharapkan Lombok Timur dapat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi membawa dampak buruk bagi masyarakat dan infrastruktur setempat.
"Kami juga terus melakukan pengawasan dan pemantauan guna memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang ada," pungkasnya.