Mendaki: Wisatawan mancanegara saat bersua foto di bukit pergasingan berlatar Gunung Rinjani. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Bukit Pergasingan, destinasi wisata alam berada di kaki gunung Rinjani Lombok Timur, NTB, semakin populer di kalangan wisatawan, terutama generasi muda. Hal ini terbukti dari peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan, khususnya selama libur panjang awal tahun.
Liburan panjang sejak tahun baru hingga akhir Januari 2025, Bukit Pergasingan di Lombok Timur menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Meskipun cuaca sedikit ekstrim pada malam tahun baru, dengan hujan deras, jumlah pengunjung tetap tinggi, terutama pada akhir pekan.
Dalam wawancara dengan Wawan, salah satu pengelola wisata Bukit Pergasingan, disebutkan bahwa jumlah pengunjung selama Januari 2025 mencapai sekitar 2.000 hingga 3.000 orang.
Angka ini sejak awal Januari 2025 hingga di Minggu terakhir bulan ini yang didominasi oleh para pendaki yang juga gemar membuat konten untuk media sosial, terutama TikTok.
"Kebanyakan pengunjung sekarang ini adalah anak-anak muda yang suka mendaki sembari membuat konten di media sosial dan TikTok. Mereka menghabiskan waktu di sini untuk menikmati alam dan membuat video menarik," ujar Wawan, saat ditemui di Sembalun, Rabu (29/1).
Menurut pantauan Wawan, bahwa sejak tahun baru 2025 ini meskipun cuaca buruk pada malam tahun baru, ratusan wisatawan tetap mengunjungi tempat ini.
"Pada malam tahun baru, meskipun curah hujan cukup tinggi, pengunjung tetap datang. Dan di hari-hari biasa, jumlahnya mencapai ratusan, terutama di akhir pekan bulan ini," tutur Wawan.
Dari 1 Januari hingga 29 Januari, Wawan memperkirakan ada sekitar 2.000 hingga 3.000 wisatawan yang mengunjungi Bukit Pergasingan.
"Alhamdulillah, bukit pergasingan sejak di buka pada tahun 2013 silam hingga saat ini masih diminati oleh wisatawan. Buktinya, Sebagian besar pengunjung itu merupakan kreator-kereator media sosial seperti Tiktokers selain mereka yang ingin camping," katanya.
"Saat ini, sekitar 40 persen pengunjung datang untuk camping, sisanya 60 persen untuk sekadar menikmati pemandangan dan membuat konten di TikTok dan media sosial lainnya," ujarnya.
Namun, Wawan juga mengungkapkan kebingungannya mengenai apa yang dicari oleh para pengguna TikTok ini.
"Kami masih belum tahu apakah mereka hanya sekedar membuat konten atau mencari sensasi lain. Yang jelas, pengunjung TikTok ini banyak yang datang, dan mereka biasanya sangat aktif membuat konten selama berada di sini," ucapnya.
Untuk masalah tiket, Awan menjelaskan bahwa pengunjung yang datang cara Tektok untuk dikenakan tiket Rp 10.000 per orang per hari, sementara bagi pengunjung yang berkemah, tiket dikenakan Rp 20.000 per orang.
"Rp 20.000 per orang itu bagi wisatawan yang camping, di hitung dua hari. Sementara untuk wisatawan asing, tarifnya sedikit lebih mahal, dengan tiket Rp 25.000 per orang untuk pengunjung yang suka tiktokan dan Rp 50.000 untuk yang berkemah," jelas Wawan.
Pesona Bukit Pergasingan yang Menarik, Pesona alam Bukit Pergasingan yang masih asri dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
Selain itu, fasilitas yang tersedia, seperti ayunan di puncak bukit, juga menjadi spot favorit untuk berfoto dan membuat konten.
"Ayunan di puncak bukit itu menjadi daya tarik tersendiri. Banyak pengunjung yang berpose di sana untuk mendapatkan foto yang instagramable," tambah Wawan.
Tantangan dan Solusi Pengelolaan Wisata
Meski popularitas Bukit Pergasingan terus meningkat, pengelola wisata juga menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait pengelolaan sampah.
Wawan menegaskan bahwa pengelola selalu mengingatkan pengunjung untuk membawa kembali sampah mereka. Dan pihaknya terus berupaya mengedukasi pengunjung agar membawa pulang sampah mereka.
"Kami selalu mengingatkan dan menekankan agar pengunjung untuk membawa sampahnya turun. Kami juga mengadakan kegiatan bersih-bersih secara rutin, dua kali dalam sebulan untuk client up" ungkapnya.
"Selain itu, kami juga menyediakan kantong plastik untuk pengunjung yang camping. Supaya sampah mereka dibawa turun dan ami tidak lepas tangan, meskipun kesadaran pengunjung juga penting," imbuhnya.
Dalam hal keamanan, Wawan memastikan bahwa meskipun banyak pengunjung, terutama yang tidak memperhatikan Sefti saat mendaki dan atau melakukan perjalanan dengan kondisi kurang fit, selama ini tidak ada kejadian yang serius.
"Untuk Januari ini, meskipun ada beberapa pengunjung yang merasa lemas atau sakit perut, tidak ada kecelakaan atau kejadian serius," tambahnya.
Selain itu, Wawan juga mencatat bahwa pengelola Bukit Pergasingan telah membuat beberapa inovasi. Salah satunya adalah dengan menambah fasilitas berupa ayunan di area camping yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
"Kami terus berinovasi. Misalnya, di area camping, ada ayunan yang menjadi favorit para pengunjung untuk berfoto," ujar Awan.
Pengunjung bukit Pergasingan sedang menikmati suasana di bukit pergasingan sembari menikmati makanan yang di sajikan oleh porter atau guide. (Foto: Istimewa/MP). |
Pengunjung bukit pergasingan, bukan hanya wisatawan lokal ataupun domestik. Para pengunjung juga datang dari berbagai negara, seperti Prancis, Belanda, Spanyol, dan Malaysia.
"Tahun ini, pengunjung asing cukup banyak, terutama dari Prancis dan Belanda," kata Awan, menambahkan bahwa meskipun kebanyakan pengunjung datang untuk menikmati alam dan berfoto, mereka juga turut mendukung ekonomi lokal dengan berbelanja di sekitar lokasi.
Potensi Pengembangan Wisata Bukit Pergasingan, melihat potensi yang besar, Wawan berharap ke depan Bukit Pergasingan dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata yang lebih baik lagi.
Meskipun jumlah pengunjung semakin banyak, Wawan mengaku belum ada bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan fasilitas di Bukit Pergasingan.
Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan berupa perbaikan infrastruktur dan fasilitas.
"Kami berharap ke depan Bukit Pergasingan bisa menjadi destinasi wisata yang lebih baik lagi. Kami butuh dukungan dari pemerintah untuk memperbaiki jalur dan fasilitas lainnya, agar Bukit Pergasingan semakin nyaman bagi para pengunjung," harapnya.
Sementara itu, bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Bukit Pergasingan, perjalanan menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam, tergantung kecepatan dan waktu yang dihabiskan untuk berfoto-foto.
Aldino Rizki, seorang wisatawan asal Lombok Timur, mengaku sangat menikmati keindahan alam Bukit Pergasingan.
"Saya suka banget sama pemandangannya. Udara di sini juga sejuk banget," ujarnya.
Aldino juga mengungkapkan bahwa ia sering naik di beberapa bukti yang ada di daerah setempat. Seperti bukit Anak Dara, Semvana, Nanggi, Dandaun, Propok dan kali ini di bukit Pergasingan. Hanya menikmati alam dengan cara tiktok dan membuat konten di TikTok saat mendaki.
"Selain menikmati alam, saya juga bisa sekalian promosi wisata Lombok Timur," ujarnya.
Selain menyalurkan hobi berpetualang, menurut Aldino dengan cara tiktok salah satu cara menikmati alam. Karena dari segi biaya maupun persiapan tidak membutuhkan waktu yang banyak.
"Sangat ifesien, baik dari waktu dan pryfaer. Kita hanya membutuhkan 4 hingga 5 jam, cukup membawa air mineral dan Snack," kata Aldino.
Ia menyebutkan bahwa perjalanan santai dengan menikmati keindahan alam bisa lebih menyenangkan daripada tergesa-gesa.
"Saya lebih suka jalan santai, menikmati pemandangan alam. Terkadang, kita bisa lebih menikmati perjalanan tanpa terburu-buru," ujar Aldino.
Dengan pemandangan yang memukau, fasilitas yang terus ditingkatkan, dan kedatangan pengunjung yang semakin meningkat, Bukit Pergasingan seolah menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.