Disnakertrans Runjukan Komitmen Ciptakan Budaya K3 Yang Inklusif

Ariyati Astini
Senin, Januari 13, 2025 | 19.32 WIB Last Updated 2025-01-13T11:32:42Z

 

Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus menunjukkan komitmennya untuk menciptakan budaya K3 yang inklusif dan berkelanjutan serta mentalitas kerja yang unggul.




MANDALIKAPOST.com-Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bukan sekadar jargon, melainkan kebutuhan mendasar yang menyentuh setiap aspek kehidupan, dari tempat kerja hingga lingkungan masyarakat. Di tengah dinamika industri dan tantangan global, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus menunjukkan komitmennya untuk menciptakan budaya K3 yang inklusif dan berkelanjutan serta mentalitas kerja yang unggul.


Hal ini disampaikan Kepala Disnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., dalam Apel Pencanangan Bulan K3 Tahun 2025 di site Batu Hijau, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT), Kabupaten Sumbawa Barat, Senin (13/1/2025).


Apel pencanangan Bulan K3 ini juga dihadiri oleh pejabat lingkup Disnakertrans NTB, Kadisnakertrans KSB Slamet Riadi, Kepala UPTD Balai Pengawasan Ketenagakerjaan, para pengawas, dan pejabat fungsional pengawasan ketenagakerjaan Provinsi NTB, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB Izzuddin Mahili, Kepala Teknik Tambang PT AMNT Wudi Raharjo, beserta karyawan PT AMNT, pimpinan mitra usaha PT AMNT, panitia, dan seluruh peserta apel.


Dalam sambutannya, Aryadi menyampaikan apresiasi atas komitmen PT AMNT dan mitra bisnisnya yang secara konsisten melaksanakan kegiatan tahunan ini. Ia menjelaskan bahwa Bulan K3 Nasional 2025 mengusung tema: “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk peningkatan produktivitas”. Sedangkan di tingkat daerah NTB, tema yang diusung adalah: “Melalui Penerapan Norma K3 Kita Wujudkan NTB Makmur dan Mendunia.”ujarnya


Aryadi menegaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) memegang peranan utama dalam mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya pencanangan kegiatan mengisi bulan K3 tidak hanya berfokus pada pemahaman teknis, tetapi juga mencakup penguatan komitmen dan etos kerja.


"Jadikan kegiatan Bulan K3 ini sebagai wahana yang mampu meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan komitmen pekerja serta membangun mentalitas kerja yang unggul. Mentalitas ini harus didukung oleh lingkungan kerja, keluarga, dan masyarakat luas," tegasnya.


Kita sering menjumpai individu yang memiliki keahlian teknis tinggi, tetapi tanpa etos kerja yang baik, kemampuan tersebut dapat disalahgunakan. Oleh karena itu, budaya kerja yang positif harus terus dibangun, tidak hanya di tempat kerja, tetapi juga melibatkan keluarga dan masyarakat.


Aryadi menekankan pentingnya pelibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan Bulan K3, termasuk masyarakat umum, dunia pendidikan, dan UMKM. Berbagai agenda seperti olahraga, bakti sosial, dan kegiatan edukasi yang diselenggarakan menjadi bagian penting dari upaya membangun budaya K3 yang berkelanjutan.


“Keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi kebutuhan bersama, bukan hanya menjadi tanggung jawab internal perusahaan. Dengan melibatkan masyarakat, budaya K3 ini dapat menjadi tradisi yang membudaya di kalangan masyarakat,” ujarnya.


Aryadi juga menyoroti sejumlah isu global yang sensitif di sektor pertambangan, seperti insiden kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, penggunaan tenaga kerja asing, kerusakan lingkungan, hingga masalah illegal mining. Ia berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi untuk menghadapi tantangan ini.


“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat berkolaborasi membangun sinergi untuk mengatasi isu-isu ini, atau setidaknya membuktikan bahwa kondisi di lapangan tidak seperti isu negatif yang berkembang,” imbaunya.


Sebagai seorang inovator Program PePaDu Plus yang telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal dan berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut, Aryadi mengimbau bahwa saat ini bekerja dengan hanya mengandalkan konsep-konsep konvensional dan tradisional sudah tidak relevan.


Menurutnya, kolaborasi ini harus didukung oleh kreativitas dan inovasi untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, bukan untuk saling menyalahkan, tetapi untuk memperkuat kebersamaan dalam menghadapi isu-isu tersebut.


“Konsep PePaDu Plus ini juga dapat diadaptasi di sektor pertambangan untuk meningkatkan kapasitas SDM yang mandiri dan berdaya saing,” tambahnya.


Lebih lanjut, Aryadi menyampaikan bahwa pada tanggal 17 Januari 2025 akan dilakukan pencanangan serupa di tingkat Provinsi yang dirangkaikan dengan kegiatan fun run untuk pekerja sehat, bakti sosial, dan edukasi yang melibatkan PT AMNT dan berbagai mitra perusahaan lainnya dalam rangka memperluas implementasi norma K3 di seluruh lapisan masyarakat.


Mengakhiri sambutannya, Aryadi berharap kegiatan Bulan K3 ini dapat menjadi momentum untuk mengonsolidasikan seluruh kekuatan sehingga dalam sebelas bulan berikutnya mampu mencapai progress yang lebih baik untuk produktivitas. Ia mengajak seluruh pihak untuk terus membangun sinergi dan inovasi guna mewujudkan NTB yang makmur dan mendunia, serta mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.


“Mari kita jadikan Bulan K3 ini sebagai momentum untuk memperkuat budaya keselamatan kerja yang berkelanjutan, bukan hanya selama satu bulan, tetapi sepanjang tahun dan seterusnya,” tutup Aryadi.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Disnakertrans Runjukan Komitmen Ciptakan Budaya K3 Yang Inklusif

Trending Now