Kedepankan Pemberantasan Sarang Nyamuk untuk Pencegahan DBD di Musim Hujan

Rosyidin S
Minggu, Januari 05, 2025 | 22.23 WIB Last Updated 2025-01-05T14:23:24Z
Ilustrasi: Jenis nyamuk Demam Berdarah Dengue. (Foto:Istimewa/MP).


MANDALIKAPOST.com – Memasuki musim hujan, Puskesmas Sakra semakin gencar mengedepankan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah utama untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal ini dilakukan dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan membasmi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

Kepala Puskesmas Sakra, Lalu Badri, menjelaskan bahwa PSN menjadi strategi pencegahan yang lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan fogging atau pengasapan. 

"Setiap ada kasus DBD, kami lebih mengedepankan PSN secara menyeluruh, kemudian melakukan survei jentik. Edukasi ke masyarakat melalui posyandu juga merupakan langkah-langkah yang lebih efektif untuk pencegahan kasus DBD," ungkapnya, belum lama ini 

Menurutnya, dengan melakukan PSN, masyarakat dapat memberantas jentik-jentik nyamuk di sumber-sumber air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak.

"PSN ini tidak memerlukan tenaga kesehatan secara langsung. Masyarakat bisa melakukannya sendiri dengan cara menguras, mengubur, dan menutup tempat-tempat yang menampung air, seperti ember, bak mandi, atau gentong," jelas Lalu Badri.

Gerakan PSN ini, lanjutnya, sudah digalakkan di tengah-tengah masyarakat, dan Puskesmas mengajak warga untuk membersihkan lingkungan sekitar serta tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat perlindungan nyamuk. 

"Kami minta masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar, tempat-tempat yang biasanya sebagai tempat perlindungan nyamuk. Selanjutnya, dilakukan fogging di lokasi yang terindikasi banyak nyamuk dewasa," tambahnya.

Selama tahun 2024, tercatat sebanyak 20 kasus DBD aktif di wilayah Kecamatan Sakra. Meskipun kasus tersebut terbilang rendah, beberapa daerah seperti Desa Sakra, Desa Sakra Selatan, dan Desa Suangi tetap dianggap rawan terhadap penularan DBD.

Kasus DBD di Kecamatan Sakra cenderung meningkat pada musim panas, karena banyak tempat penampungan air yang luput dari perhatian, seperti gentong, bak mandi, atau wadah pakan burung merpati.

“Makanya PSN ini sangat efektif, karena dengan melakukan tiga M – menguras, mengubur, dan menutup – kita bisa mencegah perkembangan nyamuk penyebar DBD,” ujar Lalu Badri.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun musim hujan dapat menyebabkan jentik-jentik nyamuk cepat mati karena air hujan yang mengalir, namun antisipasi terhadap DBD tetap perlu dilakukan.

"Di musim hujan, tempat-tempat yang biasanya menjadi sarang nyamuk akan terhanyut oleh air hujan, namun tetap harus diantisipasi agar DBD tidak berkembang," terangnya.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lotim, Budiman Satriadi, menambahkan bahwa kasus DBD di Lombok Timur (Lotim) terus menunjukkan tren penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

"Pada tahun 2022 tercatat 729 kasus DBD, di tahun 2023 turun menjadi 428 kasus, dan pada tahun 2024 jumlahnya menurun lagi menjadi 348 kasus," jelas Budiman.

Namun, meskipun ada penurunan, ia menegaskan bahwa musim hujan tetap berpotensi meningkatkan penyebaran DBD. 

"Kami terus melakukan pemantauan terhadap penyebaran DBD, karena musim hujan berpotensi meningkatkan jumlah kasus. Kami berharap masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah tempat berkembang biaknya nyamuk penyebar DBD," tambah Budiman.

Pencegahan DBD tidak hanya melibatkan tenaga kesehatan, tetapi juga peran aktif desa dan kecamatan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan.

"Kami mengajak desa dan kecamatan untuk berperan aktif, memastikan masyarakat menjaga kebersihan dan memeriksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," tegas Budiman.

Terakhir, ia mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan kasus DBD.

"Jika ditemukan kasus DBD, masyarakat diharapkan segera melapor agar kami bisa segera melakukan penanganan dengan fogging untuk memusnahkan nyamuk penyebab DBD," tutupnya.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang terus digencarkan ini, diharapkan kasus DBD di Kecamatan Sakra, dan secara umum di Lombok Timur, dapat terus menurun, serta masyarakat tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan mereka.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kedepankan Pemberantasan Sarang Nyamuk untuk Pencegahan DBD di Musim Hujan

Trending Now