Lapas kelas IIB Selong gelar kesehata untuk warga binaan. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong menggelar program kesehatan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan keluarga mereka pada momentum "Jumat Berkah".
Program yang berlangsung pada tanggal 24 Januari ini tidak hanya menyediakan layanan medis, tetapi juga menjadi simbol keberkahan, empati, dan perhatian terhadap kesejahteraan para WBP serta keluarganya.
Kalapas Selong, Ahmad Sihabudin, memimpin langsung program yang mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk WBP, keluarga, dan masyarakat. Antusiasme terlihat jelas pada wajah-wajah bahagia WBP dan keluarga yang hadir.
"Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian yang diberikan. Ini membuat kami merasa kembali dianggap sebagai bagian dari masyarakat," ujar Ibu Siti, salah seorang perwakilan keluarga WBP, dengan penuh rasa haru.
Tidak hanya keluarga, para WBP juga merasakan manfaat langsung dari program ini. Rusnan, seorang WBP yang turut serta dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan.
"Program ini membuat kami merasa tidak sendirian. Pemerintah memperhatikan kami dan keluarga kami dengan cara yang sangat bermartabat," ujarnya.
Program kesehatan ini tidak sekadar memberikan layanan medis, namun lebih dari itu, menjadi langkah penting dalam membangun kembali martabat dan kepercayaan diri para WBP.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan menjadi simbol harapan, bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan kesempatan untuk pulih, berkembang, dan mendapatkan perlakuan yang manusiawi.
"Jumat Berkah ini bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga tentang pembinaan mental dan emosional. Kami ingin WBP dan keluarga mereka merasakan bahwa mereka dihargai dan diakui sebagai bagian dari masyarakat yang layak mendapatkan perhatian," kata Kalapas Ahmad Sihabudin.
Program ini menjadi salah satu wujud nyata dari perubahan paradigma dalam sistem pemasyarakatan, di mana proses pembinaan lebih menekankan pada empati, pengakuan, dan perlakuan yang bermartabat.
"Inilah wajah baru pemasyarakatan: di mana jeruji bukan penghalang, tetapi jembatan menuju transformasi kemanusiaan," tambah Ahmad Sihabudin.
Lebih jauh, ucapan terima kasih yang tulus dari WBP dan keluarga mereka menandakan bahwa program ini telah melampaui sekadar layanan medis, melainkan menyentuh aspek kemanusiaan yang lebih dalam.
Dengan langkah-langkah seperti ini, diharapkan pemasyarakatan dapat menjadi proses yang lebih manusiawi dan efektif dalam memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk berubah dan memperbaiki diri.
Melalui program ini, Lapas Selong menunjukkan bahwa keberkahan dalam kebersamaan dapat menciptakan perubahan yang positif bagi masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam proses pemasyarakatan.