.jpg )
 |
| Darmaga: Kapal Verry saat bersandar di pelabuhan kayangan Lombok. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 di wilayah Pelabuhan Kayangan tercatat mengalami penurunan jumlah pengguna transportasi. Baik penumpang maupun kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Kayangan ke Poto Tano dan sebaliknya menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
General Manager Pelabuhan Kayangan, Heru Wahyono, mengungkapkan bahwa berdasarkan data sejak 18 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 lalu, jumlah pengguna transportasi menurun.
"Jumlah penumpang di Pelabuhan Kayangan pada Nataru 2024/2025 ini tercatat sebanyak 128.342 orang, sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 144.300 orang," jelas Heru Wahyono, Minggu (5/1).
Selain penurunan jumlah penumpang, pengguna kendaraan roda dua dan roda empat juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Pada Nataru 2023/2024, jumlah sepeda motor yang menyeberang tercatat sebanyak 20.386 kendaraan, sementara pada tahun ini turun menjadi 16.325 kendaraan.
Sementara itu, jumlah kendaraan roda empat pada Nataru tahun 2023/2024 mencapai 22.260 unit, namun pada tahun 2024/2025 turun menjadi 20.242 unit.
Heru Wahyono menyampaikan bahwa meskipun terjadi penurunan jumlah pengguna transportasi, situasi penyeberangan di Pelabuhan Kayangan tetap berjalan lancar tanpa ada kemacetan atau gangguan berarti.
"Pelabuhan Kayangan hingga saat ini tetap lancar. Kami tidak mengalami kemacetan atau masalah besar dalam operasional," ujarnya.
Penurunan ini diperkirakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi cuaca yang kurang mendukung. Intensitas hujan yang tinggi membuat banyak penumpang memilih untuk menunda perjalanan antar pulau.
"Kondisi cuaca yang kurang baik dan intensitas hujan yang tinggi mungkin mempengaruhi keputusan para penumpang untuk menunda perjalanan mereka," ungkap Heru.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa penurunan ini mungkin dipengaruhi oleh semakin dekatnya bulan puasa dan Lebaran.
Banyak calon penumpang yang memilih untuk menunda perjalanan dan merencanakan mudik Lebaran secara bersamaan karena kedua momen tersebut berdekatan.
"Beberapa bulan lagi kita sudah memasuki bulan puasa, mungkin itu juga menjadi pertimbangan bagi penumpang untuk menunda perjalanan mereka dan memilih mudik saat Lebaran," jelas Heru.
Meskipun jumlah penumpang menurun, kondisi cuaca di kawasan Pelabuhan Kayangan saat ini relatif baik dan tidak ada penundaan pelayanan kapal.
Pelabuhan Kayangan memiliki 28 armada kapal, namun saat ini hanya sekitar 10 kapal ferry yang beroperasi.
Heru menambahkan, “Kami belum menambah kapal karena kondisi dermaga yang masih landai dan memungkinkan pengoperasian armada yang ada,” ujarnya.
Heru juga mengimbau para penumpang untuk memastikan kondisi kesehatan mereka sebelum berangkat dan selalu mengikuti arahan petugas di pelabuhan serta di jalan raya.
"Kami berharap penumpang mematuhi semua petunjuk yang diberikan petugas, baik di pelabuhan maupun di jalan raya, demi kelancaran perjalanan," tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi dan situasi di pelabuhan kayangan Lombok arus penyeberangan maupun lalu lintas relatif aman dan terkendali.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nicolas Oesman, menyatakan bahwa salah satu fokus utama pengamanan Nataru adalah Pelabuhan Kayangan, mengingat pelabuhan ini merupakan jalur transportasi utama lintas pulau.
"Pelabuhan Kayangan selalu menjadi perhatian kami karena merupakan titik rawan dalam pengamanan transportasi antar pulau," kata AKP Nicolas.
Dengan situasi yang terkendali dan pengamanan yang baik, diharapkan para penumpang dapat menikmati perjalanan dengan aman dan lancar selama libur Nataru ini.
