Petugas Dapur MBG Berikan Penjelasan Terkait Penghapusan Video Wartawan Selaparang TV di Lombok Timur

Rosyidin S
Rabu, Januari 15, 2025 | 20.54 WIB Last Updated 2025-01-15T13:39:35Z
Penanggung jawab MBG Buak Ate Kembang Mate, Agamawan Salam. (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Agamawan Salam, penanggung jawab unit Dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Buak Ate Kembang Mate, di Lombok Timur, memberikan penjelasan terkait insiden yang melibatkan wartawan Selaparang TV, Baiq Silawati, yang mengalami intimidasi dan perampasan kamera saat melakukan peliputan di dapur pada Selasa (14/1/) kemarin.


Menurut Agamawan, penghapusan video tersebut dilakukan berdasarkan prosedur operasional standar (SOP) yang diterapkan oleh pihaknya.


Agamawan menjelaskan bahwa, sesuai dengan SOP yang diterapkan di dapur MBG, peliputan di dalam dapur memang belum diperbolehkan, mengingat kondisi dapur yang belum sepenuhnya memenuhi standar dan para karyawan yang belum menggunakan alat pelindung diri (APD) saat beraktivitas.


"Kami sudah memberikan informasi kepada wartawan lain sebelumnya bahwa peliputan di dapur tidak diperbolehkan. Jika ingin memotret atau mengambil gambar, kami sarankan untuk melakukannya dari luar saja," jelas Agamawan, saat ditemui awak media dari sejumlah organisasi wartawan di Lombok Timur. Rabu 15/1).


Ia juga mengungkapkan bahwa Baiq Silawati tidak memberi pemberitahuan atau konfirmasi sebelum memasuki area dapur dan mengambil gambar atau video.


"Begitu beliau datang, langsung mengambil foto dan video tanpa konfirmasi kepada kami. Kami kemudian mengarahkan beliau untuk berbicara di kantor, bukan di dapur," kata Agamawan.


Terkait dengan penghapusan video yang diambil oleh Baiq, Agamawan membantah bahwa tindakan tersebut merupakan perampasan.


Ia menjelaskan bahwa penghapusan video dilakukan demi menjaga privasi dan kelancaran operasional dapur.


"Itu bukan perampasan, tetapi penghapusan video yang kami lakukan untuk menjaga privasi dan kelancaran proses di dapur kami. Kami meminta izin sebelum menghapus video tersebut karena ada kekhawatiran informasi yang beredar dapat merugikan kami atau dianggap sebagai pelanggaran," ungkap Agamawan.


Ia juga menekankan bahwa meskipun program MBG ini dijalankan oleh pemerintah, pihaknya harus mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan, termasuk dalam hal keamanan dan kebersihan.


"Program ini baru berjalan beberapa hari dan masih dalam tahap evaluasi. Tentu ada kekurangan, tapi kami harus memastikan bahwa proses produksi makanan bergizi untuk 3275 penerima manfaat ini berjalan dengan baik dan aman," tambah Agamawan.


Agamawan juga menanggapi kritik mengenai kurangnya transparansi dalam pengelolaan dapur MBG. Menurutnya, meskipun terdapat SOP yang harus diikuti, pihaknya tetap menginginkan program ini dapat diterima oleh masyarakat secara positif dan tidak ada yang perlu disembunyikan.


"Kami berharap agar ke depan semua pihak dapat memahami prosedur kami. Kami sangat menghargai kontrol masyarakat dan transparansi, seperti yang sering disampaikan oleh Pak Prabowo, namun dalam hal ini kami masih harus mengikuti aturan yang berlaku," jelasnya.


Terkait dengan masalah yang timbul, Agamawan meminta maaf jika ada ketidaknyamanan yang dirasakan oleh wartawan atau pihak lain.


"Kami meminta maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami berharap hal ini tidak mengganggu jalannya program yang bertujuan untuk membantu masyarakat," kata Agamawan.


Sementara itu, Bidang Advokasi Forum Jurnalis Lombok Timur, Lalu Ramli Nurawang tetap mengecam keras tindakan penghapusan video dan menghalangi wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya.


Ia menegaskan saat datang langsung bersama puluhan wartawan Lombok Timur ke penanggung jawab MBG Buak Ate Kembang Mate, bahwa hak wartawan untuk meliput dan menyampaikan informasi kepada publik tidak boleh diganggu gugat.


"Apapun alasan mereka, wartawan harus dihormati dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. Tindakan yang menghalangi liputan adalah pelanggaran terhadap kebebasan pers, dan kami berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan," tegasnya.


Dengan adanya pernyataan dari Agamawan dan kecaman dari pihak organisasi-organisasi wartawan di Lombok Timur insiden ini membuka diskusi lebih lanjut mengenai pentingnya transparansi dalam pelaksanaan program pemerintah serta hak-hak wartawan dalam melakukan peliputan, khususnya di tempat-tempat yang dikelola oleh pemerintah dan masyarakat.


Ke depan, diharapkan ada keseimbangan antara penerapan prosedur internal dengan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Petugas Dapur MBG Berikan Penjelasan Terkait Penghapusan Video Wartawan Selaparang TV di Lombok Timur

Trending Now