Makan: Nampak sejumlah siswa SMPN 2 Sakra menikmati makanan bergizi gratis. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Pemerintah Pusat resmi dimulai di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Kecamatan Sakra menjadi kecamatan pertama yang melaksanakan program ini, yang disambut dengan antusias oleh berbagai sekolah di wilayah tersebut.
Sebanyak 13 sekolah dari berbagai jenjang di Kecamatan Sakra terpilih untuk mendapatkan manfaat dari program MBG ini. Program yang bertujuan memberikan gizi yang baik bagi para siswa ini dilaksanakan dengan adanya satu Dapur Sehat (Dashat) yang terletak di Ponpes Buat Ate Kembang Mate, yang menjadi pusat penyedia makanan sehat di kecamatan tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 2 Sakra, Hj. Patriah, mengungkapkan rasa syukurnya karena sekolahnya menjadi bagian dari pelaksanaan program ini.
"Tentu kami sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program ini. Program MBG sangat baik untuk para siswa karena bisa meningkatkan konsentrasi mereka dalam proses pembelajaran. Terlihat tadi siswa rata-rata menghabiskan makanannya, meskipun ada beberapa siswi yang tidak habis dengan alasan diet," ujarnya dengan penuh semangat, Senin (13/01).
Menu yang dibagikan kepada siswa dalam program MBG ini berupa ayam goreng, tahu, tempe, sayur, dan buah nanas. Pembagian makanan dilakukan dengan menggunakan wadah stainless yang lebih efisien dan ramah lingkungan, berbeda dengan wadah karton atau plastik yang biasa digunakan dalam ujicoba di daerah lain.
"Siswa disajikan makanannya dalam keronceng, yang kemudian dibagikan di dalam kelas atau siswa bisa mengambilnya di gedung pada waktu 10 menit sebelum jam pulang," jelas Hj. Patriah.
Kepala Sekolah SDN 1 Keselet, Rafi’i, juga menyambut baik pelaksanaan program MBG ini.
"Kami sangat senang melihat perhatian pemerintah terhadap siswa-siswi kami, yang sekarang bisa mendapatkan gizi yang baik. Semoga dengan asupan gizi yang lebih baik, para siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan siap menuju generasi emas," ungkap Rafi’i.
Meski demikian, Rafi’i memberikan catatan terkait waktu pemberian MBG, khususnya bagi siswa SD. Ia mengusulkan agar waktu pengantaran makanan dapat disesuaikan dengan jam kepulangan siswa.
"Untuk anak-anak kelas 1 dan 2, mereka pulang lebih awal, sekitar jam 10:30 WITA. Namun, makanan baru sampai sekitar pukul 11 lebih, yang menyebabkan beberapa anak menangis karena ingin segera pulang. Kami sudah menyampaikan hal ini kepada pengantar makanan, dan berharap ke depannya pengantaran bisa lebih disesuaikan dengan jam kepulangan siswa," ujarnya.
Rafi’i berharap agar hal ini bisa lebih diperhatikan oleh pihak pengantar makanan, mengingat jam kepulangan tiap jenjang sekolah berbeda-beda.
"Kami sudah menyampaikan hal ini, dan siap diantar lebih awal pada hari-hari berikutnya. Ini kan baru hari pertama, jadi kami masih memaklumi," pungkasnya.
Dalam pelaksanaan program ini, Dashat yang berada di Kecamatan Sakra merupakan satu-satunya dapur sehat yang ada di Kabupaten Lombok Timur.
Dapur ini bekerja sama dengan pihak ketiga, yakni sebuah yayasan berbadan hukum, yang mendaftarkan diri untuk menjadi penyedia makanan tanpa adanya penunjukan langsung dari pihak tertentu.
Dashat ini juga memiliki karyawan sebanyak 47 orang, yang dilengkapi dengan ahli gizi, akuntan, dan satuan pelayanan untuk memastikan kelancaran program.
Program MBG ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan gizi anak-anak di Indonesia.
Dengan dimulainya pelaksanaan program di Kecamatan Sakra, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa-siswa di sana, serta menjadi contoh bagi kecamatan lainnya di Lombok Timur dan daerah lainnya di Indonesia.