Vaksinasi PMK di Lombok Timur: 1.800 Sapi Telah Divaksin, Pengiriman Sapi dari Sumbawa Dilarang Sementara

Rosyidin S
Sabtu, Januari 25, 2025 | 18.31 WIB Last Updated 2025-01-25T10:33:28Z
lustrasi: Sejumlah sapi sedang mencari makan di dekat Bale Adat desa Sembalun Lawang. (Foto: Rosyidin/MP).


MANDALIKAPOST.com -  Dalam upaya mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lombok Timur intensif melaksanakan vaksinasi kepada sapi-sapi di wilayah tersebut. Hingga saat ini, sebanyak 1.800 ekor sapi di berbagai kecamatan telah menerima vaksin PMK.


Kepala Disnakeswan Lombok Timur, H. Masyhuri, mengungkapkan bahwa target vaksinasi untuk bulan Januari 2025 adalah 5.000 ekor sapi.


"Hingga saat ini, kami telah berhasil memvaksin 1.800 ekor sapi, dan kami berharap target 5.000 ekor bisa tercapai pada akhir bulan ini," kata Masyhuri saat dihubungi belum lama ini.


Menurut data Disnakeswan, populasi sapi di Lombok Timur saat ini mencapai sekitar 150 ribu ekor. Sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit PMK, pemerintah provinsi telah mengalokasikan 50 ribu dosis vaksin untuk Lombok Timur sepanjang tahun 2025.


Masyhuri menjelaskan bahwa untuk sisa vaksinasi, peternak akan turut berbagi biaya vaksin melalui skema sharing biaya.


"Sebagai contoh, jika seorang peternak memiliki dua ekor sapi, satu ekor vaksinnya dibiayai pemerintah, sementara satu lagi ditanggung oleh peternak itu sendiri," jelas Masyhuri.


Penyuluhan terkait skema sharing biaya juga dilakukan oleh Disnakeswan dengan menggandeng pemerintah desa. Tujuannya agar dana ketahanan pangan dan hewan desa bisa dimanfaatkan untuk membantu biaya vaksinasi.
 

“Kami berharap dengan bantuan desa, tidak ada kesulitan bagi peternak dalam menjalankan program vaksinasi ini,” tambahnya.


Meski demikian, vaksinasi untuk saat ini masih dilakukan secara gratis. Masyhuri juga menyampaikan semangat kepada petugas yang turun ke lapangan meskipun tidak mendapatkan dana operasional seperti tahun 2022.


"Kami ingin semua berjalan lancar tanpa keluhan dari masyarakat. Semangat petugas untuk melayani masyarakat tanpa memikirkan materi sangat kami hargai," kata Masyhuri.


Untuk memastikan kelancaran vaksinasi di lapangan, Disnakeswan juga bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI.


“Kami bersyukur sampai saat ini, proses vaksinasi berjalan aman, dan masyarakat memahami pentingnya vaksinasi untuk kesehatan hewan ternak mereka,” tambah Masyhuri.


Masyhuri juga menanggapi mengenai kasus sapi yang terindikasi terjangkit PMK. "Beberapa ternak di beberapa kecamatan menunjukkan gejala mengarah ke PMK. Namun, kami masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan apakah benar ada kasus PMK atau tidak. Beruntung, dengan penanganan yang cepat, sapi-sapi yang terindikasi sudah sembuh," jelasnya.


Selain vaksinasi, langkah pencegahan lainnya adalah dengan memperketat pengawasan di pelabuhan penyeberangan. Masyhuri mengungkapkan bahwa pengiriman sapi dari luar kabupaten, khususnya dari Pulau Sumbawa, dihentikan sementara.


"Ada indikasi penyakit lain di wilayah Sumbawa, sehingga kami memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman ternak sapi dari sana guna mencegah potensi penyakit baru masuk ke Lombok Timur," ujarnya.


Saat ini, Disnakeswan Lombok Timur juga sedang menyusun analisis risiko bersama para ahli, sesuai dengan permintaan para pengusaha ternak. Namun, hasil analisis tersebut masih menunggu respons dari pemerintah provinsi.


“Kami berusaha memastikan bahwa langkah yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan risiko yang ada di lapangan,” tutup Masyhuri.


Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan wabah PMK di Lombok Timur dapat dikendalikan dan penyebaran penyakit pada ternak dapat dicegah secara maksimal.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Vaksinasi PMK di Lombok Timur: 1.800 Sapi Telah Divaksin, Pengiriman Sapi dari Sumbawa Dilarang Sementara

Trending Now