Anomali Cuaca Ekstrem dan Dampaknya pada Pertanian Lombok Timur

Rosyidin S
Rabu, Februari 19, 2025 | 12.41 WIB Last Updated 2025-02-19T04:41:05Z
Ilustrasi: Tanaman padi yang sudah berisi dalam waktu dekat akan dipanen. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com - Curah hujan tinggi disertai angin kencang yang melanda Lombok Timur dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan anomali cuaca ekstrem yang berdampak signifikan pada sektor pertanian. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah lahan pertanian terendam air, terutama yang baru ditanami padi.

"Memang beberapa hari ini anomali cuaca ekstrem belum kita sangat luar biasa terjadi curah hujan kita yang cukup tinggi yang dibarengi dengan angin ini bencana itu meteorologi ini sebenarnya sangat berpengaruh sekali kepada perdana mental," ujar Lalu Fathul Kasturi, Plt Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur saat dikonfirmasi belum lama ini.

Meskipun demikian, Dinas Pertanian memastikan bahwa kondisi fisik tanaman padi masih dalam kondisi aman karena masih berumur 20-30 cm. Namun, ia mengakui bahwa ada potensi penurunan hasil panen akibat kejadian ini.

"Di tingkat lapangan kita minta teman-teman yang ada di kecamatan untuk mengawal bencana hidrometrologi tapi secara kondisi fisik masih pada kondisi aman karena tanaman padi kita masih berumur 20 sampai 30 cm pada fase mau panen itu pasti ada akan penurunan hasil," lanjutnya.
 
Dinas Pertanian telah melakukan upaya mitigasi dengan melakukan pemantauan lahan-lahan yang terdampak dan berkoordinasi dengan petugas di tingkat kecamatan serta petani.

Mereka juga mengimbau petani untuk membuka penutup air di pematang sawah guna mengurangi debit air yang masuk ke lahan pertanian.

"Kita minta eee buka dulu penutup atau penyumbatnya untuk mengeluarkan air sehingga padinya bisa diselamatkan, ini yang terjadi tidak di semua wilayah," katanya.

Dinas Pertanian juga mendorong petani untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang memberikan perlindungan terhadap banjir, serangan hama, dan kekeringan. 

Dengan mengikuti asuransi ini, petani dapat mengklaim kerugian jika terjadi kerusakan pada lahan pertanian mereka.

"Kita minta semua petani masuk asurnsi, AUTP ini untuk banjir untuk serangan hama untuk kekeringan itu bisa diklaim nanti kalau dia masuk di asuransi itu dengan tingkat kerusakan 75%," jelasnya.

Selain masalah cuaca ekstrem, Dinas Pertanian juga menyoroti masalah penyusutan lahan pertanian akibat kebutuhan tempat tinggal dan tempat berusaha.

Mereka berharap pemerintah pusat dapat memberikan subsidi dan kebijakan yang mendukung petani agar tetap mempertahankan lahan pertanian mereka.

"Penyebab penyusutan lahan kita adalah kebutuhan tempat tinggal dan kebutuhan tempat berusaha. Ini yang jadi penyebabnya," pungkasnya.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Anomali Cuaca Ekstrem dan Dampaknya pada Pertanian Lombok Timur

Trending Now