![]() |
Kepala cabang Bulog Lombok Timur, Pinca Supermansyah, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Lombok Timur optimisme dalam menghadapi tantangan produksi beras tahun 2025. Meskipun adanya tantangan seperti lonjakan dan fluktuasi harga, Bulog telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan pasokan beras dan menjaga stabilitas harga di tingkat petani maupun konsumen.
Kepala Cabang Bulog Lombok Timur, Pinca Supermansah, menjelaskan bahwa pihaknya telah memulai serapan pengadaan beras sejak awal tahun 2025 dengan menggandeng mitra penggilingan padi lokal.
"Dari awal tahun kita sudah mulai melakukan serapan pengadaan ya. Kita sudah kerjasama dengan mitra NTB, mitra penggilingan padi untuk memperlebar serapan dari petani," ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (7/2).
Selain itu, Bulog juga aktif turun ke lapangan untuk memantau perkembangan panen dan harga gabah.
"Hari ini kita juga turun ke lapangan memang sudah ada panen, tapi masih spot-spot, masih belum serentak. Diperkirakan minggu depan sudah mulai meningkat banyak banyak yang panen," kata Supermansah.
Untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani, Bulog berkomitmen untuk membeli gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.
"Kemarin kita juga melakukan pembelian gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram, Kemudian kita olah di mitra penggilingan," tegasnya.
Hingga tanggal 6 Februari 2025 kemarin, Bulog Lombok Timur telah merealisasikan pengadaan beras sebanyak 800 ton.
"Sampai hari ini realisasi pengadaan beras kita 800 ton. Itu data operasi kita dari bulan Januari hingga kemarin tanggal 6 Februari 2025," ungkap Supermansyah.
Meskipun demikian, Bulog tidak hanya mengandalkan pengadaan beras saja. Pihaknya juga terus memantau informasi terkait potensi panen raya dari Dinas Pertanian dan mitra penggilingan padi.
"Kita juga kerjasama dengan Dinas Pertanian Lotim untuk menyerap Informasi tiap bulan. Pun estimasi panen kita juga sudah ada informasi," jelasnya.
Supermansah juga menyoroti pentingnya peran serta PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dalam memberikan informasi terkait harga di tingkat petani.
"Kami juga berharap Dinas Pertanian dan PPL ketika ada informasi terkait haraga gabah di petani di bawah HPP, segera informasikan kami. Kita sama-sama jaga harga gabah tetap stabil," harapnya.
Lebih lanjut, Supermansah memastikan bahwa stok beras di Bulog Lombok Timur aman hingga akhir tahun 2025, bahkan hingga tahun 2026.
Dengan berbagai upaya yang telah dan akan terus dilakukan, Bulog Lombok Timur optimis dapat menjaga ketersediaan pasokan beras dan stabilitas harga di wilayahnya.
"Insya Allah, tidak ada harga di bawah HPP yang sudah di tentukan pemerintah pusat. Bulog bersama dinas terkait tetep untuk memantau haraga gabah dan beras di pasaran," pungkasnya.