Dosen IAIH Pancor Sukses Laksanakan PkM Ketahanan Pangan di Lombok

Rosyidin S
Rabu, Februari 19, 2025 | 12.06 WIB Last Updated 2025-02-19T04:06:34Z
Wakil Rektor IAIH Pancor, Dr. Abdul Hayyi Akrom sebagai penanggung jawab program menyerahkan benih gabah secara simbolis kepada petani Gumantar, Lombok Utara. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com - Tim dosen dari Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor yang tergabung dalam Community Development Masyarakat Tani Sadar Zakat Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (PkM) di bidang tanaman pangan di Pulau Lombok. 

Program ini, yang berfokus pada peningkatan ketahanan pangan, telah berhasil menanam sekitar 300 hektar padi dan jagung.

Dr. Abdul Hayyi Akrom, Wakil Rektor IAIH Pancor dan penanggung jawab program, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memberikan benih padi inbrida label ungu, benih jagung hibrida, benih hortikultura, dan pupuk cair organik secara gratis kepada petani.

Sebagai imbalannya, para petani berkomitmen untuk membayar zakat pertanian setelah panen sesuai dengan ketentuan agama Islam.

"Setiap kelompok tani yang menjadi sasaran kegiatan diberikan kajian kegiatan majelis ilmu yang khusus membahas materi zakat pertanian," ujar Dr. Abdul Hayyi Akrom dalam rilis diterima media ini, Rabu (19/2).

Program PkM ini telah dilaksanakan dalam tiga tahap setiap tahun sejak 2022 hingga 2024. Setiap tahap mencakup 100 hektar lahan dan melibatkan kemitraan antara dosen IAIH Pancor, Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah (LAZIS) Muhammadiyah Jawa Tengah, dan masyarakat tani di seluruh Pulau Lombok.

Lokasi kegiatan ini tersebar di berbagai wilayah, termasuk Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara; Kecamatan Menggala, Kabupaten Lombok Timur; Desa Dara Kunci, Sambelia, Jerowaru, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur; Desa Langko Lingsar, Kabupaten Lombok Barat; Kecamatan Jonggat, Mantang, dan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah; serta Kelurahan Tegal Kota Mataram.

Pada tahap pertama, fokus utama adalah pada penanaman padi inbrida, jagung hibrida, dan sayur-sayuran (hortikultura). Tim menyediakan benih padi label ungu dari berbagai varietas, seperti Inpari 32, Inpari 42, Ciherang, Cilenyi, Mokangga, dan lainnya.

Untuk jagung, benih yang diberikan adalah varietas Supra 1, sementara untuk hortikultura, benih yang disediakan meliputi kacang panjang, buncis, cabai, pare, dan lain-lain. Pada tahap 2 dan 3, tim tim fokus pada tanaman padi inbrida.


"Jumlah benih yang diberikan kepada petani memakai standar pertanian, misalnya untuk luas lahan 1 hektar mendapatkan 40 kg benih padi, dan 3 liter pupuk cair organik," jelas Dr. Abdul Hayyi.

Dari pelaksanaan program kemitraan ini, telah dihasilkan gabah padi sekitar 1.250 ton dan jagung sekitar 175 ton. Dari total hasil gabah padi dan jagung tersebut, masing-masing petani mengurangi 5% sebagai zakat pertanian sesuai dengan ketentuan nisab 1.323 kg untuk padi dan 714 kg untuk jagung.

Bapak Ikhwan Shoffa dari LAZISMU Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas realisasi program ini dan berharap semua lapisan masyarakat berkomitmen untuk mensyiarkan kewajiban zakat.

Masyarakat tani yang menjadi sasaran kegiatan juga menyampaikan terima kasih kepada tim dosen IAIH Pancor dan LAZISMU Jateng atas keterlibatan mereka dalam kegiatan ini.

"Kami berharap akan banyak kegiatan-kegiatan semacam ini di tengah-tengah kami," ujar salah satu petani yang terlibat dalam program ini.

Hingga berita ini diturunkan, tim masih menyelesaikan kegiatan di beberapa area seluas sekitar 10 hektar yang akan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Utara.

Dr. Abdul Hayyi Akrom berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai lapisan masyarakat untuk melaksanakan dakwah di bidang pertanian.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dosen IAIH Pancor Sukses Laksanakan PkM Ketahanan Pangan di Lombok

Trending Now