Literasi: Mahasiswa KKN IAIH NW foto bareng bersama peserta workshop dan narasumber. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan (IAIH NWNW) Lombok Timur, yang ditempatkan di Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, menggelar workshop literasi digital dengan tema "Dibalik Keseruan Game Online: Pengaruhnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Remaja" pada Kamis (1/2).
Workshop ini merupakan hasil kolaborasi dengan Rudat Institut dan dihadiri oleh siswa-siswi, perwakilan staff desa, Babinsa, DPL, serta para guru di SMPN 3 Pringgasela.
Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya remaja, tentang penggunaan teknologi digital yang bijak.
Dalam laporannya, M. Nuraz Wandi selaku ketua KKN menjelaskan pentingnya pemahaman tentang digitalisasi dan dampaknya terhadap generasi muda.
“Kita harus tahu bagaimana cara memanfaatkan teknologi digital dengan baik. Terutama tentang game online yang kini sangat populer. Tanpa pengelolaan yang tepat, ini bisa merusak penerus bangsa,” ujar M. Nuraz Wandi.
Sementara itu, M. Karmaidi selaku kepala sekolah SMPN 3 Pringgasela menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN yang telah menginisiasi acara ini. Ia menekankan betapa pentingnya workshop seperti ini, mengingat banyaknya siswa yang mulai kecanduan game online yang tidak mendidik.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada KKN IAIH NW Lombok Timur karena sudah mengadakan acara ini. Banyak siswa kami yang kini kecanduan game online yang tidak berkualitas. Kegiatan ini sangat kami butuhkan untuk menyelamatkan generasi muda dari dampak negatif teknologi,” ujar M. Karmaidi.
Menurut data yang dihimpun, banyak siswa-siswi SMPN 3 Pringgasela yang menghabiskan waktu mereka bermain game online seperti PUBG, Mobile Legends, dan Free Fire. Aktivitas ini tidak hanya menguras kuota internet, tetapi juga memerlukan top up dana yang terkadang menjadi beban bagi orang tua.
M. Holidi, narasumber dalam workshop tersebut, menyoroti bahaya kecanduan game online yang dapat berujung pada kerusakan fisik dan mental. Ia menyamakan dampak kecanduan game online dengan kecanduan narkoba.
“Game online jika tidak diatur waktunya bisa sangat berbahaya, sama halnya dengan kecanduan narkoba. Dampaknya bisa sangat fatal, bahkan dapat membuat seseorang menjadi gila,” tegas M. Holidi.
Sementara itu, Faruq Abdul Qudus, narasumber lainnya, memberikan tips dan trik agar remaja tidak terjebak dalam kecanduan game online. Ia menyarankan agar waktu bermain game dibatasi maksimal dua jam dalam sehari.
“Bermain game online sebaiknya tidak lebih dari dua jam per hari. Jika kita ingin menjaga kesehatan otak, ada banyak kegiatan positif lain yang bisa dilakukan, seperti membaca buku atau menonton konten yang mendidik. Gunakan gadget dengan bijak,” tambah Faruq Abdul Qudus.
Di akhir acara, para peserta diberi kesempatan untuk mengikuti kuis dengan hadiah menarik berupa uang tunai dan mainan kunci, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan ini.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya pemanfaatan digital dengan bijak, serta mencegah remaja terjerumus dalam kecanduan game online yang dapat merugikan kesehatan fisik dan mental mereka.