Humaira: Penerimaan KKN IAIH Pancor oleh Pemdes Moyo Mekar, berlangsung di kantor desa Moyo Mekar, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa besar. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Sebanyak sembilan mahasiswa dari Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur, resmi memulai kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) perdana mereka di Pulau Sumbawa.
Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni Desa Moyo Mekar, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa Besar, dan Desa Sapugara Bree, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat.
KKN ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat setempat.
Kelompok mahasiswa yang terdiri dari sembilan orang, dengan rincian lima mahasiswa laki-laki dan empat mahasiswa perempuan, berangkat menuju lokasi KKN pada Sabtu, 1 Februari 2025, pukul 08.00 WITA. Mereka didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Moammar Qadafi, M.Pd.
Para mahasiswa ini menempuh perjalanan panjang sejauh 155 kilometer selama lebih dari 8,5 jam, dengan menggunakan sepeda motor.
Namun, perjalanan mereka tidak berjalan mulus. Saat melintasi Kecamatan Rhee, hujan deras mengguyur daerah tersebut, terutama di sekitar pedagang jagung. Mahasiswa pun terpaksa berhenti untuk berteduh sambil menikmati makan siang. Salah satu motor mahasiswa bahkan mengalami masalah teknis, yakni tutup busi yang rusak.
"Untungnya, dengan kerjasama tim, kami bisa memperbaikinya dan melanjutkan perjalanan," ungkap Abdul Kadir Jaelani, dalam rilis diterima media ini, Selasa (4/2).
Tidak hanya itu, salah satu mahasiswa juga terjatuh dari motornya akibat kesulitan menjaga keseimbangan di jalan yang licin.
"Alhamdulillah, saya hanya mengalami luka ringan di siku dan kaki, namun semangat kami tetap tinggi untuk melanjutkan perjalanan," kata Abdul Kadir, sambil tersenyum. Meskipun insiden tersebut, mereka berhasil sampai di Desa Moyo Mekar pada pukul 16.30 WITA.
Sesampainya di desa, kelompok mahasiswa disambut hangat oleh Kepala Desa Moyo Mekar, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta perangkat RT setempat.
Kepala Desa Moyo Mekar, H. Ahmad menyatakan, "Kami sangat menyambut baik kedatangan mahasiswa KKN ini. Kami berharap mereka bisa berkolaborasi dengan kami untuk kemajuan desa," ujarnya.
Sambutan hangat ini berlangsung hingga menjelang waktu maghrib dan menjadi tanda awal kolaborasi yang positif antara mahasiswa dan masyarakat setempat.
Meskipun telah menempuh perjalanan panjang, mahasiswa KKN tidak beristirahat begitu saja. Pada malam hari, mereka langsung diajak bertemu dengan tokoh agama setempat dan Kepala Dusun.
Pertemuan yang berlangsung hingga pukul 22.15 WITA ini membahas berbagai rencana kegiatan yang akan dilakukan selama masa KKN.
"Kami berharap dengan bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat setempat, kegiatan KKN kami dapat memberikan manfaat nyata untuk pembangunan Desa Moyo Mekar," ujar Yuli Indriani, salah satu mahasiswa KKN.
Berikut adalah daftar nama mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Moyo Mekar:
1. Yuli Indriani, Prodi BKI (Gunungsari, Lombok Barat).
2. Renti Mawarni, Prodi PGMI (Pringgasela, Lombok Timur).
3. Siti Aisyah, Prodi PGMI (Suralaga, Lombok Timur).
4. Laya Rohmi, Prodi PAI (Pemenang, Lombok Utara).
5. Abdul Kadir Jaelani, Prodi PAI (Flores, NTT).
6. Saswadi, Prodi PAI (Pringgabaya, Lombok Timur).
7. M. Turmudzi, Prodi PBA (Korleko, Lombok Timur).
8. Hadi Hamzah, Prodi PS (Bima).
9. Lalu Zulfikar Lubis, Prodi ES (Pemenang, Lombok Utara).
Selama masa KKN ini, mahasiswa berkomitmen untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, keagamaan, dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui program-program yang telah dirancang, mereka berharap dapat membantu memajukan desa dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Dengan semangat pengabdian, mahasiswa KKN Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor Lombok Timur siap menjalankan tugas mereka di Desa Moyo Mekar.
"Kami berharap kegiatan KKN ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi desa," tutup Moammar Qadafi, M.Pd., Dosen Pendamping Lapangan.
Sebagai langkah awal yang positif, kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat Desa Moyo Mekar diharapkan akan terus berkembang, menciptakan dampak positif dalam pembangunan desa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.