![]() |
Kepala Bappeda Lombok Timur, H.M Zaedar Rohman. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com — Pemerintah Kabupaten Lombok Timur tengah berupaya untuk mewujudkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kecamatan Sembalun. Ini merupakan bagian dari upaya serius untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks, terutama di daerah yang menjadi destinasi wisata utama di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lombok Timur, H.M Zaedar Rohman, menjelaskan bahwa pembangunan TPST ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi pengelolaan sampah di Sembalun, sekaligus mendukung keberlanjutan pariwisata.
“Kami sedang berikhtiar untuk memenuhi kebutuhan Kecamatan Sembalun sebagai daerah tujuan wisata. Kami memahami bahwa kebersihan menjadi aspek penting yang dinilai oleh pengunjung, dan sampah menjadi masalah besar di sini,” ungkap H. Zaedar, saat ditemui di Selong belum lama ini.
Saat ini, banyak titik di Sembalun yang menjadi lokasi penumpukan sampah, dan belum ada sistem pengelolaan sampah yang memadai. Jarak yang jauh dari pusat pengolahan serta biaya operasional yang tinggi menjadi kendala utama.
Oleh karena itu, pemerintah daerah berencana untuk membangun TPST yang mampu mengolah sampah secara terintegrasi dan ramah lingkungan.
“TPST ini akan berbeda dengan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang hanya menerima sampah untuk ditimbun. Di TPST, sampah akan diolah dan dipilah, menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti sampah organik dan maggot yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar,” jelas H. Zaedar.
Proyek pembangunan TPST ini telah memasuki tahap perencanaan. Pemerintah daerah telah menyusun studi kelayakan (FS) dan menargetkan dapat melakukan pembebasan lahan pada tahun 2025.
Usulan ini kemudian akan disampaikan ke pemerintah pusat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DAPUR) Provinsi NTB di Mataram.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, dan peluang untuk memperoleh dana untuk proyek ini terbuka lebar. Sekarang, kami tinggal melengkapi semua persyaratan dan memastikan semuanya clean and clear,” ujar Zaedar.
Pemerintah daerah telah memilih lokasi untuk pembangunan TPST yang jauh dari pemukiman warga untuk menghindari potensi dampak negatif seperti bau atau lalat yang bisa mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Kami memastikan lokasi yang kami pilih sudah cocok berdasarkan studi kelayakan dari tim ahli. Jarak dari pemukiman sudah diperhitungkan dengan matang, sehingga tidak akan menimbulkan masalah lingkungan,” kata Zaedar.
Selain itu, Zaedar menambahkan bahwa pembangunan TPST ini juga diharapkan dapat menjadi contoh proyek percontohan yang melibatkan masyarakat setempat.
“Sampah yang diolah bisa menjadi bahan edukasi bagi pelajar dan masyarakat. Kami juga berharap produk sampah yang telah dipilah bisa diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” jelas Zaedar.
Terkait dengan anggaran, Zaedar menyebutkan bahwa dana yang diperlukan untuk tahap awal pembangunan TPST diperkirakan sekitar 1,2 miliar rupiah.
Dana tersebut akan diambil dari pemerintah pusat, namun anggaran ini masih akan disesuaikan dengan hasil appraisal lahan yang akan dilakukan.
“Kami berharap TPST ini tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif dan keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah sampah, sekaligus mendukung sektor pariwisata yang semakin berkembang.
Zaedar menegaskan, “Kami berharap Sembalun bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya, dan kami membutuhkan dukungan semua pihak agar ini bisa terwujud,” pungkasnya.
Ditempat terpisah Camat Sembalun, H. Masri, menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan TPST ini. Ia berharap proyek ini segera terwujud dan memberikan manfaat bagi masyarakat Sembalun.
“Kami siap mendukung Pemda Lombok Timur untuk mewujudkan TPST di Sembalun. Kami berharap prosesnya bisa cepat dan segera terlaksana,” ungkap H. Masri.
Pembangunan TPST ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sembalun, sekaligus menjadikan daerah tersebut lebih bersih, nyaman, dan ramah lingkungan.
Dengan rencana pembangunan TPST yang matang, Lombok Timur berambisi mengatasi permasalahan sampah sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas hidup masyarakat setempat, serta menjadikan Sembalun sebagai kawasan wisata yang lebih berkualitas dan lebih bersih.