Perjuangan Sonia, Anak Nelayan dan Pemulung Pulau Terluar NTB, Berharap Lulus Polwan

Rosyidin S
Jumat, Februari 14, 2025 | 10.48 WIB Last Updated 2025-02-14T02:48:58Z
Infiratif: Soni (tengah) pose bersama kedua orang tuanya saat ditemui tim liputan. (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Di balik kehidupan sederhana di Pulau Lemerang, Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, seorang gadis muda bernama Sonia (20) tengah berjuang keras untuk mewujudkan cita-citanya menjadi Polisi Wanita (Polwan). Meski berasal dari keluarga nelayan dan pemulung, perjuangan Sonia menunjukkan tekad yang luar biasa untuk mengubah nasib dan membanggakan orang tuanya.


Sonia, yang akrab disapa Nia, adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia lahir pada 19 Desember 2005 dari pasangan Marjun dan Mili, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan pemulung di Pulau Lemerang. Meski hidup dalam keterbatasan, Nia memiliki impian besar untuk mengabdi kepada negara dan mengangkat derajat orang tuanya.


“Sudah dua kali saya gugur dalam tes Polwan karena nilai raport dan tes psikologi. Namun, itu tidak membuat saya putus semangat. Saya terus belajar dan mengikuti bimbingan belajar (bimbel) agar bisa lulus di tes berikutnya. Saya yakin pasti bisa,” ucap Nia penuh semangat saat ditemui tim liputan belum lama ini.


Nia menambahkan bahwa meski berasal dari keluarga yang serba kekurangan, ia tidak akan berhenti berusaha.


“Semoga saya bisa lolos menjadi Polwan. Saya ingin mengangkat derajat orang tua dan membelikan mereka rumah yang layak. Rumah kami sangat sederhana dan sering rusak,” ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca, menceritakan keadaan rumah orang tuanya.


Ketika tim media ini berkunjung ke Pulau Lemerang, pemandangan bukit hijau yang mengelilingi lautan memberikan kesan indah, namun kehidupan masyarakat di sana masih sederhana.


Beberapa rumah minimalis terlihat berjajar, namun rumah Nia sangat kontras dengan yang lainnya. Rumahnya terbuat dari bahan sederhana dan nampak sudah rusak. Pagar rumah yang terbuat dari anyaman bambu menunjukkan kondisi yang serba kekurangan.


Kondisi rumah Nia sangat sederhana, bahkan cenderung memprihatinkan. Terdapat empat pondok kecil yang digunakan untuk berbagai keperluan keluarga. Pondok yang digunakan sebagai kamar tidur Nia berukuran 180x180 cm, jauh dari kata layak. Dapur pun terbuat dari bahan yang sangat sederhana.


Dua pondok lainnya digunakan untuk menyimpan peralatan sehari-hari, sementara orang tua Nia tidur di pondok atau gazebo yang juga menjadi tempat menjamu tamu.


Kamar mandi pun hanya berukuran kecil dengan dinding kayu dan tanpa atap, sementara air untuk mandi diambil dari sumur luar yang terletak jauh dari rumah.


Meski dengan segala keterbatasan tersebut, Nia tidak pernah menyerah. Ia terus berjuang, dengan harapan bisa membawa perubahan bagi keluarganya. Semangatnya yang tak kenal lelah dalam menghadapi ujian hidup menjadi contoh nyata betapa kuatnya tekad seorang anak muda dalam meraih impian, meski terbentur oleh berbagai tantangan.


Sonia adalah bukti nyata bahwa keberhasilan tidak selalu bergantung pada latar belakang ekonomi atau status sosial, tetapi pada tekad dan kerja keras. Keinginan Nia untuk menjadi Polwan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk mengubah kehidupan orang tuanya yang telah berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.


Dalam setiap langkahnya, Sonia berharap bisa memberikan yang terbaik untuk keluarganya dan untuk negeri ini.


“Saya ingin menjadi Polwan bukan hanya untuk diri saya, tapi juga untuk mengangkat kehidupan orang tua saya yang telah banyak berkorban. Saya ingin memberikan mereka rumah yang layak dan kehidupan yang lebih baik,” tambah Nia dengan penuh harapan.


Perjuangan Sonia mengingatkan kita bahwa tak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki semangat dan tekad yang kuat. Meskipun hidup di pulau terluar dengan segala keterbatasan, Nia terus berusaha untuk mencapai impian yang lebih besar.


Sebuah cerita yang memberi inspirasi, bahwa di balik keterbatasan, terdapat semangat juang yang luar biasa untuk meraih cita-cita dan kebahagiaan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perjuangan Sonia, Anak Nelayan dan Pemulung Pulau Terluar NTB, Berharap Lulus Polwan

Trending Now