Pimpin Rapat Penanganan Korban Banjir di Bima,Pj. Gubernur Minta OPD Gerak Cepat

Ariyati Astini
Senin, Februari 03, 2025 | 19.42 WIB Last Updated 2025-02-03T11:42:17Z

 

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, memimpin rapat koordinasi penanganan korban banjir di Kabupaten Bima dan Kota Bima, Provinsi NTB, pada Senin (3/3). 


MANDALIKAPOST.com- Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, memimpin rapat koordinasi penanganan korban banjir di Kabupaten Bima dan Kota Bima, Provinsi NTB, pada Senin (3/3). Rapat ini digelar untuk menindaklanjuti bencana banjir yang melanda kedua wilayah tersebut pada hari Minggu kemarin.


Dalam rapat tersebut, Hassanudin mendengarkan laporan terkini dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB. Setelahnya, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB harus segera hadir di lokasi bencana untuk memberikan solusi atas kesulitan yang dialami warga terdampak. "Kehadiran kita besok adalah untuk memberikan solusi dan bantuan yang dibutuhkan oleh warga terdampak banjir," ujar Hassanudin.


Lebih lanjut, Hassanudin menekankan bahwa pencarian korban hilang serta pemenuhan kebutuhan dasar warga yang mengungsi harus menjadi prioritas utama. "Kita akan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di kabupaten dan kota agar pemenuhan kebutuhan warga dapat segera terpenuhi," tambahnya.


Hassanudin juga menginstruksikan Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk memastikan bahwa sarana kesehatan di daerah terdampak tetap beroperasi dengan normal. "Pastikan layanan kesehatan di pusat-pusat pengungsian, seperti masjid, berjalan lancar. Selain itu, pastikan juga ketersediaan sanitasi dan obat-obatan," pesannya.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri, melaporkan bahwa Pemerintah Provinsi telah membangun Pos Layanan Kesehatan di dekat pusat pengungsian. Pos-pos ini tidak hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga memastikan dampak pascabencana dapat diminimalisir.


Untuk mengatasi akses jalan yang rusak, Pemerintah Provinsi NTB akan membangun jalan darurat guna mempermudah mobilitas warga. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi NTB juga telah mengerahkan sejumlah unit ekskavator untuk membersihkan material sisa banjir bandang yang menumpuk di beberapa lokasi.


Selain itu, Hassanudin memerintahkan seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB untuk segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat bencana, seperti sekolah, jalan, dan jembatan. "Kita harus memastikan pemulihan infrastruktur berjalan cepat agar kehidupan warga dapat kembali normal," tegasnya.



Seperti diketahui,  Banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kecamatan Ambalawai dan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2/2 pukul 19.00 wita mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tujuh orang hilang. 


Korban atas nama Yani (28) asal Desa Nanga Wera, dan Irma 40 tahun asa Desa Wora, kecamatan Wera. 


Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, banjir bandang dan longsor terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi di derah sehingga menyebabkan air dari arah pegunungan yang membawa material kayu serta batu meluap ke permukiman warga dengan ketinggian satu meter. 


Desa-desa yang terdampak yakni, 

1.Kecamatan Wera 

• Desa Nanga Wera

• Desa Wora

• Nunggi (Tanah Longsor)


2.Kecamatan Ambalawi

• Desa Mawi

• Desa Nipa

• Desa Talapiti


Untuk rumah yang terdamak yakni, 12 unit rumah rusak, tujuh rumah panggung hanyut, lima unit rumah rusak ringan, tiga warung warga rusak, tiga unit jambatan terputus sehingga menyebabkan Akses Jalan kelokasi terganggu. 


Hingga saat ini, BPBD NTB terus melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima, 

TNI/Polri, Basarnas dan stakeholder terkait dan  masih melakukan pencarian korban. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pimpin Rapat Penanganan Korban Banjir di Bima,Pj. Gubernur Minta OPD Gerak Cepat

Trending Now