![]() |
Direktur RSUD Dr R. Soedjono Selong, Hasbi Santoso saat menjelaskan persoalan yang sebenarnya di hadapan peserta hearing, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Kasus dugaan lambannya penanganan pasien di RSUD dr. R. Soedjono Selong yang berujung pada meninggalnya pasien terus menjadi sorotan. Keluarga pasien, Ali Satriadi, mengungkapkan bahwa uang jaminan yang telah disetorkan ke pihak rumah sakit hingga kini belum dikembalikan.
"Uang jaminan itu diminta oleh petugas RSUD waktu itu, karena belum ada Laporan Lakalantas secara resmi dari Polisi. Tapi setelah laporan ada, Uang tersebut tak Kunjung di kembalikan oleh pihak RSUD," kata Ali Satriadi, keluarga pasien, pada Kamis (6/2).
Padahal, saat hearing bersama Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Kesehatan (AMPK) Kabupaten Lombok Timur pada Rabu (5/2) kemarin, Direktur RSUD dr. R. Soedjono, Hasbi Santoso, menyatakan bahwa uang jaminan tersebut telah dikembalikan.
"Ada dari keuangan, jaminannya sudah dikembalikan kalau tidak salah. Karena ini sudah pernah kita telusuri ini," sebut Hasbi di depan massa yang melakukan hearing.
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Ali. Ia menjelaskan bahwa saat itu ia tidak membawa uang tunai dan ingin melakukan pembayaran melalui transfer, tetapi ditolak oleh oknum bendahara dengan alasan "tidak berani" menerima pembayaran non-tunai.
"Makanya saya marah waktu itu. Ini menyangkut nyawa orang, kok aturannya begini," ujarnya kesal.
Setelah peristiwa itu, keluarga pasien akhirnya membawa uang tunai sejumlah yang diminta sebagai jaminan. Barulah setelah itu, ambulans datang untuk persiapan membawa pasien ke RS Rujukan di Lombok Barat.
"Kalaupun saat ini, Pihak RSUD mengatakan sudah mengembalikan uang jaminan Rp 3jt sekian, ke Pihak keluarga Zamhuri (korban) itu tidak Benar," tegasnya.
Selain masalah uang jaminan, Ali juga membantah pernyataan pihak rumah sakit yang menyebutkan pasien telah mendapatkan layanan medis seperti rontgen, CT scan, dan foto 4 dimensi.
"Ya kalau sudah dilakukan, kenapa hasil pemeriksaannya tidak dikonfirmasi ke pihak keluarga pasien," ungkapnya.
Menurutnya, keluarga sudah meminta rujukan sejak malam itu, tetapi petugas berdalih masih mengobservasi. Akibatnya, kondisi pasien semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.