Pengembangan Bawang Putih Upland Di Sembalun Fokus pada Benih Lokal

Rosyidin S
Jumat, Maret 07, 2025 | 14.39 WIB Last Updated 2025-03-07T06:39:59Z
Ilustrasi: Hamparan bawang putih di sawah milik para petani Sembalun. (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) memutuskan untuk memperpanjang proyek pengembangan bawang putih di kawasan dataran tinggi Sembalun hingga tahun 2025. Fokus utama pada perpanjangan ini adalah pengembangan benih, yang kini hanya akan dipusatkan di Kecamatan Sembalun.

Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian Lotim, Lalu Fathul Kasturi, proyek yang awalnya mencakup luas lahan hingga 811 hektar kini tersisa sekitar 132 hektar.

"Masa perpanjangan selama satu tahun ini akan difokuskan pada pengembangan benih, yang untuk tahun ini hanya akan dilaksanakan di Sembalun," jelasnya saat ditemui belum lama ini.

Sebelumnya, pengembangan bawang putih di Sembalun telah melibatkan tiga kecamatan dan sembilan desa. Tahun lalu, pengembangan dilakukan di Kecamatan Suela (tiga desa), Wanasaba (satu desa), dan Sembalun (lima desa). Namun, pada tahun 2025 ini, pengembangan akan terpusat di Kecamatan Sembalun saja.

"Pengembangan tahun lalu tidak hanya untuk benih, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat," ujar Kasturi, yang akrab disapa Mamiq.

Penanaman bawang putih di Sembalun direncanakan dimulai pada awal bulan Maret ini. Semua sarana produksi, seperti benih, pupuk kompos, dan mulsa, sudah mulai didistribusikan kepada para petani.

Pihak pemerintah tetap melibatkan penangkar benih lokal di sekitar Sembalun untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan produksi.

Dari tujuh penangkar benih yang aktif, empat di antaranya masih beroperasi. Benih yang dikembangkan juga masih menggunakan varietas lokal unggulan, yaitu "Sangga Sembalun", yang sudah dikenal kehandalannya di pasar.

"Masyarakat petani penerima manfaat tinggal menanam dan merawat. Kami sudah melibatkan 34 kelompok petani, dengan rata-rata tiap kelompok beranggotakan 9 hingga 10 orang," kata Mamiq Kasturi.

Salah satu aspek penting yang menjadi perhatian dalam pengembangan bawang putih adalah harga. Harga benih bawang putih saat ini terbilang cukup baik, yakni Rp 54 ribu per kilogram.

Selain itu, harga panen bawang putih pun berada pada kisaran yang menguntungkan petani, yakni sekitar Rp 10 ribu per kilogram. 

"Harga saat ini masih cukup bagus dan stabil, ini sudah memberikan keuntungan yang baik bagi petani," ungkapnya.

Menurut Kasturi, petani di Sembalun sudah sangat terampil dalam memilih benih bawang putih berkualitas. Hal ini memberikan keyakinan bahwa pasokan benih untuk masa depan akan mencukupi kebutuhan.

"Para petani di sini sudah sangat mahir memilah benih yang terbaik, dan saya yakin tidak akan ada kekurangan benih ke depan," tambahnya.

Dengan adanya perpanjangan proyek ini, diharapkan kawasan Sembalun semakin dikenal sebagai pusat pengembangan benih bawang putih unggul di Indonesia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terus berkembang.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengembangan Bawang Putih Upland Di Sembalun Fokus pada Benih Lokal

Trending Now