Perusahaan Swasta Garda Depan dalam Penanganan Stunting, Program Orang Tua Asuh Terus Digencarkan

Rosyidin S
Selasa, Maret 18, 2025 | 20.12 WIB Last Updated 2025-03-18T12:35:22Z
Humaira: Kepala DP3AKB Lombok Timur, H. Ahmat didampingi Keper BKKBN Provinsi NTB, Lalu Makripuddin saat menerima telur secara simbolis dari perusahaan swasta sebagai orang tua asuh bagai anak stanting di wilayahnya. (Foto: Rosyidin/MP).


MANDALIKAPOST.com - Pemerintah terus menggencarkan program "Genting" (Gerakan Orang Tua Asuh) sebagai upaya menekan angka stunting di Indonesia. Program ini mengajak berbagai pihak, terutama perusahaan swasta, untuk terlibat aktif dalam pendampingan dan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang berisiko stunting.


"Kita terus melakukan evaluasi dan pendampingan berkelanjutan agar angka stunting nasional terus menurun," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional NTB, Dr. Drs. Lalu Makripuddin M.Si saat ditemui awak media di Peringgabaya, Selasa (18/3).

 

Program Genting ini dirancang untuk memberikan pendampingan selama dua tahun, dengan melibatkan orang tua asuh dari berbagai kalangan, termasuk perusahaan swasta.


Salah satu bentuk keterlibatan perusahaan swasta adalah menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko stunting. Perusahaan diharapkan dapat memberikan bantuan nutrisi, edukasi, dan bahkan perbaikan tempat tinggal jika diperlukan.


"Kami mengajak perusahaan-perusahaan untuk menjadi orang tua asuh, agar di lingkungan perusahaan tersebut tidak ada lagi kasus stunting," tambah Lalu Makripuddin.


"Alhamdulillah, hari ini ada salah satu perusahaan di kecamatan Peringgabaya yang telah bergabung menjadi orang tua asuh, dan banyak perusahaan lain yang juga turut serta," imbuhnya.


Meskipun demikian, program ini memiliki batasan waktu dalam pendampingan. Diharapkan setiap perusahaan dapat menjadi orang tua asuh minimal selama tiga bulan, periode yang dinilai cukup efektif untuk melihat perkembangan berat badan anak-anak stunting.


"Tiga bulan adalah waktu yang krusial. Jika intervensi gizi dilakukan secara intensif selama periode tersebut, biasanya akan ada perubahan positif pada berat badan anak," jelas Lalu Makripuddin.


Hingga saat ini, program Genting telah berhasil mengumpulkan lebih dari 7.000 orang tua asuh. Namun, angka ini masih jauh dari target 38.000 orang tua asuh yang ditetapkan.


"Kami terus berupaya untuk mencapai target tersebut, dengan melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, LSM, perusahaan, hingga individu," kata Lalu Makripuddin.


Program Genting ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menekan angka stunting di NTB dan Lombok Timur khususnya.


"Namun, kami juga mendorong pendampingan hingga anak berusia dua tahun, agar tumbuh kembang mereka lebih optimal," jelasnya.


Keterlibatan aktif dari perusahaan swasta sebagai orang tua asuh menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini.


"Kami optimis, dengan kerja sama semua pihak, kita bisa menuntaskan masalah stunting di Indonesia dan NTB khususnya," pungkas Lalu Makripuddin.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perusahaan Swasta Garda Depan dalam Penanganan Stunting, Program Orang Tua Asuh Terus Digencarkan

Trending Now