Tragedi di Sungai Keramba, Bocah 9 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia

Rosyidin S
Jumat, Maret 21, 2025 | 19.13 WIB Last Updated 2025-03-21T11:13:43Z
Tempat kejadian perkara seorang bocah hanyut dibawa arus. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com - Seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun, Ramdani Akbar, ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus sungai di Sungai Keramba, Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, pada Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 12.00 WITA.


Peristiwa tragis ini bermula ketika Ramdani bersama kakaknya, Azhari (16), dan dua temannya sedang mandi di sungai tersebut. Tiba-tiba, Ramdani terseret arus dan menghilang. Azhari yang panik segera meminta pertolongan kepada warga sekitar.


Suhaedi (32), seorang petani yang tinggal di Dusun Sepolong, Desa Gelora, yang mendapat informasi dari Azhari, langsung bergegas menuju lokasi kejadian bersama tiga warga lainnya. Mereka menyusuri sungai untuk mencari Ramdani.


"Saya langsung mencari ke sungai setelah mendapat kabar dari Azhari. Sekitar satu kilometer menyusuri sungai, saya melihat punggung seorang anak laki-laki terjepit di antara bebatuan," ungkap Suhaedi.


Suhaedi segera mendekati lokasi tersebut dan menemukan Ramdani dalam kondisi tidak sadarkan diri. "Saat ditemukan, kondisinya sudah lemas dan tidak sadarkan diri," jelas Suhaedi.


Korban segera dievakuasi dan dilarikan ke Puskesmas Kotaraja untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, setelah diperiksa oleh dokter, Ramdani dinyatakan telah meninggal dunia.


"Setibanya di Puskesmas Kotaraja, korban langsung diperiksa oleh dokter piket. Sayangnya, setelah dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar 2-3 jam sebelum ditemukan," ujar petugas medis Puskesmas Kotaraja.


Kapolsek Sikur, Iptu Subardin, yang mendapat laporan dari warga, segera mendatangi lokasi kejadian bersama anggotanya.


Tim identifikasi dari Polres Lombok Timur juga diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).


"Kami telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari saksi-saksi. Korban mengalami luka robek di bagian kepala akibat benturan dengan batu," jelas Iptu Subardin.


Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Mereka telah membuat surat pernyataan penolakan autopsi.


"Keluarga korban sudah menerima ini sebagai takdir dan sudah membuat surat pernyataan penolakan autopsi." ujar Iptu Subardin.


Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan warga sekitar. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama saat musim hujan dengan arus yang deras.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tragedi di Sungai Keramba, Bocah 9 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia

Trending Now