Viral Masyarakat Keluhkan Layanan, Kepala Puskesmas Batuyang Angkat Bicara

Rosyidin S
Rabu, Maret 05, 2025 | 22.43 WIB Last Updated 2025-03-11T11:17:54Z

Kepala Puskesmas Batuyang, Lalu Muhammad Ilmi. (Foto: Rosyidin/MP).


MANDALIKAPOST.com - Puskesmas Batuyang, yang berlokasi di Kecamatan Peringgabaya, Lombok Timur (Lotim), kembali menjadi sorotan setelah munculnya komentar negatif di media sosial yang menyebutkan pelayanan di Puskesmas tersebut buruk dan tidak profesional.


Menanggapi isu tersebut, Kepala Puskesmas Batuyang, Lalu Muhammad Ilmi, memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa komentar yang beredar merupakan hasil dari kumulatif pengalaman masyarakat yang mencakup waktu yang cukup panjang.


Lalu Ilmi menekankan bahwa tidak hanya komentar negatif yang diterima pihak Puskesmas, tetapi juga banyak pujian yang diterima terkait pelayanan yang diberikan.


"Memang, apapun komentar yang muncul, tugas kami adalah merespon dengan positif dan tetap berupaya meningkatkan kualitas layanan. Kami menjadikan semua masukan sebagai acuan dalam perbaikan," ujar Lalu Ilmi saat ditemui di kantornya, Rabu (5/3).


Lalu  Ilmi, mengungkapkan bahwa viralnya  keluhan tersebut harus dilihat sebagai masukan yang berharga, dan pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki kualitas pelayanan.


"Yang viral ini adalah keluhan dan pengalaman yang dirasakan oleh masyarakat, tentunya tugas kami untuk berbenah," ujar Lalu Ilmi.


Menurutnya, pengalaman yang dibagikan oleh masyarakat tidak selalu benar atau salah, melainkan merupakan persepsi yang harus dihargai dan dipahami. Ia juga menekankan bahwa, sebagai penyedia layanan publik, Puskesmas Batuyang harus terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.


Lalu Ilmi menjelaskan kronologi kejadian yang menjadi penyebab viralnya keluhan tersebut. Pada pagi hari sekitar pukul 06.40, seorang pasien dari Dedalpak dibawa oleh suaminya ke Puskesmas setelah merasa kesehatannya menurun. Pasien tersebut, yang memiliki riwayat penyakit asma dan diabetes, datang bersama cucunya.


"Kami melakukan pemeriksaan, tanda-tanda vitalnya normal, namun karena kondisi gula darahnya tinggi, kami menyarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.


Namun, keluhan muncul setelah pihak keluarga pasien merasa proses pemeriksaan lambat. Puskesmas Batuyang juga mencatat bahwa ada kekeliruan informasi terkait jam operasional dan prosedur pemeriksaan yang membuat pasien merasa tidak puas.


Terkait keluhan yang mengarah pada munculnya berbagai komentar negatif, Lalu Ilmi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut. Hasilnya, ditemukan adanya miskomunikasi dan perbedaan persepsi antara petugas dan pasien atau keluarga pasien.


"Ternyata ada miskomunikasi dan perbedaan persepsi dalam layanan yang kami berikan. Kami menyadari bahwa ini adalah hal yang perlu dibenahi," kata Lalu Ilmi.


Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus memperbaiki komunikasi antara petugas dan pasien agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.


Meskipun demikian, Ilmi menegaskan bahwa pelayanan tetap diberikan meskipun terdapat kekurangan dalam komunikasi dan informasi.


"Semua itu sudah kami klarifikasi. Kami tidak mengabaikan pasien, namun ada beberapa prosedur yang perlu dilalui terlebih dahulu, seperti pemeriksaan gula darah yang baru bisa dilakukan setelah jam buka laboratorium," tambahnya.


Dalam menghadapi viralitas keluhan ini, Puskesmas Batuyang bertekad untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pelayanan.


Kepala Puskesmas mengatakan, meskipun banyak hal yang sudah dilakukan dengan baik, masih banyak ruang untuk perbaikan.


"Kami segera mengumpulkan teman-teman di unit layanan, baik itu UGD, rawat inap, maupun layanan bersalin, untuk merespons keluhan ini dengan positif," ungkap Lau Ilmi.


Lebih lanjut, Lau Ilmi menjelaskan bahwa meskipun layanan sudah berlangsung 24 jam, Puskesmas Batuyang berencana untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih efisien dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.


Ia juga menambahkan bahwa Puskesmas akan melakukan penataan ulang di ruang UGD, termasuk pemisahan alur pasien berdasarkan tingkat kedaruratan, yang selama ini sering menjadi keluhan warga.


"Kami menyadari bahwa ruang UGD di Puskesmas ini sempit, terutama ketika ada pasien yang datang dengan kondisi darurat. Untuk itu, kami akan menata ulang dan menyiapkan area khusus untuk pasien darurat di luar gedung," jelasnya.


Selain itu, Lalu Ilmi juga menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas antara petugas medis dan masyarakat. Dalam hal ini, Ia mengimbau agar para petugas di Puskesmas Batuyang lebih memperhatikan etika pelayanan, seperti memberi senyum dan memberikan penjelasan yang cukup kepada pasien.


"Kritik yang kami terima, seperti petugas yang tidak tersenyum, adalah hal yang harus diperbaiki. Kami harus memberikan pelayanan dengan penuh empati," katanya.


Dalam kesempatan yang sama, Lau Ilmi juga memberikan pandangannya terkait kritik dari masyarakat yang mungkin disampaikan lewat media sosial.


Ia menekankan bahwa sebagai lembaga pelayanan publik, Puskesmas Batuyang terbuka terhadap segala bentuk masukan dan kritik yang membangun.


"Kami tidak menutup diri terhadap kritik, karena itu bagian dari proses perbaikan. Yang penting adalah bagaimana kami menindaklanjuti kritik tersebut dengan tindakan nyata," tutupnya.


Sebagai langkah lanjutan, Puskesmas Batuyang berencana untuk mengadakan evaluasi rutin terhadap prosedur pelayanan dan memperkuat sistem informasi internal untuk menghindari miskomunikasi di masa mendatang.


Lalu Ilmi berharap bahwa melalui respons yang positif dan perbaikan berkelanjutan, Puskesmas Batuyang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi bagi masyarakat.


Diharapkan, upaya yang dilakukan oleh pihak Puskesmas ini dapat memberikan dampak positif terhadap kepercayaan masyarakat, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.


Untuk diketahui, sebelum berita ini diturunkan informasi yang beredar ditengah masyarakat bahwa isu tersebut berawal dari sebuah unggahan di media sosial Facebook menggemparkan warga Lombok Timur.


Akun Facebook Ena Safitri membagikan keluhan pilu dari seorang netizen, Adek Riana, yang membawa neneknya yang linglung dan lemah ke UGD Puskesmas Batuyang. Namun, alih-alih mendapatkan pertolongan, mereka justru disarankan untuk pulang.


"Kenapa membawa orang seger ke Puskesmas, apanya yang mau diperiksa, kalau umur segini ya wajarlah," ujar salah seorang petugas UGD, seperti yang ditulis Adek Riana dalam unggahannya menimpali.


Kisah ini sontak memicu kemarahan netizen. Hingga berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah dibanjiri ratusan komentar dan dibagikan lebih dari 600 kali. Sebagian besar netizen mengungkapkan kekecewaan dan pengalaman serupa terkait pelayanan di Puskesmas Batuyang.


Kejadian ini menjadi sorotan tajam terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Batuyang. Masyarakat menuntut adanya perbaikan dan peningkatan profesionalisme petugas medis dalam melayani pasien, terutama lansia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Viral Masyarakat Keluhkan Layanan, Kepala Puskesmas Batuyang Angkat Bicara

Trending Now