Kalbar Kembangkan 180 Desa Wisata, Gubernur Ria Norsan: Potensi Lokal Harus Jadi Unggulan

Panca Nugraha
Selasa, April 22, 2025 | 14.07 WIB Last Updated 2025-04-22T06:09:13Z

Ilustrasi.

MANDALIKAPOST.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus memperkuat sektor pariwisata berbasis masyarakat melalui pengembangan desa wisata. Hingga April 2025, sebanyak 180 desa telah terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Program ini mencakup berbagai kabupaten, termasuk Ketapang, Landak, dan Sanggau.


Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., yang baru menjabat sejak Februari 2025, menegaskan bahwa pengembangan desa wisata merupakan strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian budaya.


 “Potensi lokal harus menjadi unggulan. Desa wisata bukan hanya soal pariwisata, tapi juga pemberdayaan masyarakat dan promosi budaya,” ujar Ria Norsan dalam pernyataan resminya.


Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP, M.Si, menyampaikan bahwa pihaknya aktif melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap desa-desa wisata. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan dan daya saing destinasi wisata lokal.


“Kami memberikan pelatihan hospitality, pengelolaan homestay, digital marketing, hingga pengemasan produk UMKM lokal,” ungkap Windy Prihastari.


Beberapa desa wisata unggulan yang menjadi perhatian tahun ini antara lain:


Desa Pulau Tanjung (Ketapang) – terkenal dengan wisata mangrove dan budaya nelayan.


Desa Saham (Landak) – pusat pelestarian budaya Dayak dan lokasi upacara adat Naik Dango.


Desa Wisata Sei Mawang (Sanggau) – dikenal lewat agrowisata dan sungai eksotis.


Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Di Desa Pulau Tanjung misalnya, warga kini aktif menyewakan rumah sebagai homestay dan menjual hasil kerajinan tangan berbahan baku lokal.


Pemerintah provinsi menargetkan 200 desa wisata aktif hingga akhir 2025. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelaku industri kreatif, perbankan, serta komunitas pemuda lokal, menjadi kunci keberhasilan program ini.


(Redaksi Mandalika Post)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kalbar Kembangkan 180 Desa Wisata, Gubernur Ria Norsan: Potensi Lokal Harus Jadi Unggulan

Trending Now