Lapas Kelas IIB Selong Berdayakan WBP di SAE Menanga Baris, Fokus Ketahanan Pangan dan Pembinaan Holistik

Rosyidin S
Minggu, April 27, 2025 | 17.00 WIB Last Updated 2025-04-27T09:00:27Z
Warga binaan lapas kelas IIB Selong sedang memberikan pakan ternak di kandang sapi. (Foto: Istimewa/MP).


MANDALIKAPOST.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong terus mengukuhkan diri sebagai garda terdepan dalam pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui program pemberdayaan yang inovatif dan berorientasi pada kemandirian.


Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah keberadaan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Menanga Baris, sebuah lahan produktif yang menjadi pusat pelatihan keterampilan di bidang pertanian, peternakan, dan ketahanan pangan bagi para WBP.


Inisiatif yang berlokasi di Menanga Baris ini tidak hanya bertujuan untuk merehabilitasi karakter para WBP, tetapi juga membekali mereka dengan keahlian praktis yang diharapkan dapat menjadi bekal berharga setelah kembali ke masyarakat.


Melalui kegiatan bercocok tanam, beternak, dan pengelolaan hasil panen, para WBP dididik untuk menjadi individu yang produktif dan memiliki kontribusi positif.


Kepala Lapas Kelas IIB Selong, Ahmad Sihabudin dalam keterangannya menyampaikan bahwa program di SAE Menanga Baris merupakan bagian integral dari upaya pembinaan yang holistik.


“Kami percaya bahwa pembinaan tidak hanya sebatas memberikan pemahaman tentang hukum dan norma sosial, tetapi juga memberdayakan WBP dengan keterampilan yang dapat menunjang kehidupan mereka setelah bebas nanti. SAE Menanga Baris adalah wujud nyata dari keyakinan tersebut,” ujarnya dengan mantap.


Lebih lanjut, Kalapas Ahmad Sihabudin menambahkan, “Di sini, para WBP tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan. Mereka terlibat dalam seluruh proses, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, perawatan, hingga panen dan pengolahan hasil. 


"Kami berharap, pengalaman ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian dalam diri mereka,” harapnya.


Salah seorang WBP, yang enggan disebut namanya yang terlibat dalam program ini,  mengungkapkan antusiasmenya. “Saya sangat bersyukur bisa mengikuti program di SAE ini. Dulu saya tidak tahu apa-apa tentang bertani, tapi sekarang saya jadi paham bagaimana cara menanam padi, jagung, dan beternak ayam. Ilmu ini sangat bermanfaat dan membuat saya lebih percaya diri untuk menjalani hidup setelah keluar dari sini,” tuturnya dengan nada penuh harap.


Program ketahanan pangan yang dijalankan di SAE Menanga Baris juga memiliki dampak positif yang lebih luas. Hasil panen dari lahan tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam Lapas, tetapi juga berpotensi untuk didistribusikan kepada masyarakat sekitar, sehingga turut berkontribusi pada upaya menjaga ketersediaan pangan di tingkat lokal.


“Melalui program ini, Lapas Kelas IIB Selong tidak hanya menjalankan fungsi pembinaan, tetapi juga turut serta dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Ini adalah sinergi yang positif antara lembaga pemasyarakatan dan upaya pembangunan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.


Lapas Kelas IIB Selong optimis bahwa melalui program pemberdayaan seperti di SAE Menanga Baris, para WBP akan memiliki bekal yang cukup untuk kembali berintegrasi dengan masyarakat sebagai individu yang lebih baik, terampil, dan siap membangun masa depan yang lebih cerah.


Inisiatif ini menjadi contoh konkret bagaimana lembaga pemasyarakatan dapat berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif bagi para narapidana dan masyarakat luas.







Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lapas Kelas IIB Selong Berdayakan WBP di SAE Menanga Baris, Fokus Ketahanan Pangan dan Pembinaan Holistik

Trending Now