![]() |
Pimpinan Cabang Bulog Lombok Timur, Supermansyah. (Foto Rosyidin/MP). |
MANDALOKAPOST.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Lombok Timur menggandeng 28 mitra kerja strategis dalam upaya memaksimalkan penyerapan gabah dari petani di wilayah Lombok Timur. Langkah kolaboratif ini menjadi andalan Bulog untuk mencapai target serapan sebesar 34.000 ton setara beras hingga akhir tahun 2025.
Kepala Bulog Cabang Lombok Timur, Supermansyah, menegaskan betapa krusialnya peran kemitraan ini dalam mempercepat dan mempermudah proses penyerapan gabah langsung dari petani.
Hingga tanggal 10 April 2025, Bulog Lombok Timur telah mencatatkan serapan sebesar 8.414 ton setara beras, yang berarti telah mencapai 25% dari target yang ditetapkan.
"Kita didukung 28 mitra kerja kami untuk support semuanya sampai jemput dapat di petani, kemudian proses pengeringan dan penggilingan sampai ke Bulog dalam bentuk beras," ungkap Supermansyah saat ditemui awak media di Lombok Timur, Jumat (11/4).
Lebih lanjut, Supermansyah mengimbau para petani yang akan memasuki masa panen untuk memanfaatkan jaringan yang telah dibangun oleh Bulog bersama mitra kerjanya. Petani dapat menghubungi kantor Bulog terdekat maupun Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang berada di wilayah masing-masing.
Nantinya, PPL akan menjadi jembatan penghubung antara petani dengan mitra-mitra Bulog untuk proses pembelian dan pengeringan gabah.
"Untuk memudahkan masyarakat atau petani yang mau panen, monggo nanti hubungi Bulog terdekat atau PPL yang di wilayah masing-masing. Nanti PPL bisa menghubungi ke Bulog langsung atau kita arahkan ke mitra-mitra kami untuk proses pengeringan dan pembelian," jelasnya.
Supermansyah menyatakan optimismenya bahwa target serapan akan tercapai, bahkan berpotensi melampaui target, mengingat tren peningkatan serapan harian di bulan April yang mencapai rata-rata 1.000 ton Gabah Kering Panen (GKP). Kondisi cuaca yang stabil dan kualitas gabah yang dinilai baik turut menjadi faktor pendukung keyakinan tersebut.
Selain mengandalkan mitra yang beroperasi di wilayah Lombok Timur, Bulog juga menjalin kerja sama dengan mitra yang berada di wilayah perbatasan antara Lombok Tengah dan Lombok Timur. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan serapan gabah, terutama di wilayah-wilayah yang berbatasan langsung.
"Kemudian kami juga ada mitra di perbatasan Lombok Tengah dan Lombok Timur yang menyerap di perbatasan gitu," kata Supermansyah menambahkan.
Upaya sosialisasi kepada para petani di wilayah Kecamatan Kruak dan Rarang juga terus digencarkan. Tujuannya adalah untuk memastikan informasi mengenai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) GKP sebesar Rp 6.500 per kilogram serta mekanisme serapan melalui Bulog dan jaringan mitranya tersampaikan dengan baik kepada para petani.
Meskipun tantangan seperti potensi berkurangnya lahan panen diakui keberadaannya, Supermansyah tetap yakin bahwa dengan sinergi yang kuat bersama 28 mitra kerja dan kondisi panen yang mendukung, target serapan 34.000 ton setara beras dapat direalisasikan hingga akhir tahun.
Saat ini, fokus utama serapan adalah hingga akhir bulan April, namun Bulog menegaskan akan tetap menerima serapan gabah jika masih terdapat panen pada bulan Mei mendatang.