MEDIA CENTER TERPADU. Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani bersama Kalak BPBD NTB HM Rum saat memberikan keterangan pers di Media Center Terpadu PDB Gempa NTB. |
MATARAM - Sekretariat Bersama Rehabilitasi dan Rekonstruksi PDB Gempa NTB membentuk Media Center Terpadu. Selain untuk memastikan update progress tahap rehab rekon yang tengah berjalan, hal ini juga dilakukan untuk mencegah kesimpangsiuran data yang bisa membingungkan masyarakat.
Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, media center akan menyediakan informasi terkini terkait perkembangan proses rehab rekon di NTB.
"Dengan media center ini kami akan merekrut rekan-rekan media untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi trouble (kesimpangsiuran informasi) dengan harapan saudara-saudara kita di NTB bisa bangkit kembali," kata Danrem Rizal, didampingi Kalak BPBD NTB, Ir H Muhammad Rum, Selasa (29/1) di Media Center Terpadu.
Menurutnya, Media Center sudah mulai beroperasi dan mentabulasi data terkait proses rehab rekon. Untuk mempermudah updade informasi, perkembangan data akan diupdate setiap hari pada pukul 17.00 WITA.
"Selain itu Media Center Terpadu juga akan merilis perkembangan rehab rekon setiap tiga hari sekali, untuk mengupdate berita sehingga berita di masyarakat tidak terjadi simpang siur, semua berita satu pintu dan update data setiap hari pukul 17.00 Wita," katanya.
Ia memaparkan, berdasarkan data yang masuk hingga Selasa (29/1) progres rehab dan rekon untuk rumah rusak ringan dan sedang sudah mulai masiv dibangun oleh para fasilitator baik dari Babinsa dan Sipil bersama Pokmas.
"Alhamdulillah untuk nomor rekening BRI sudah banyak terdistribusikan kepada masyarakat khususnya rumah rusak ringan dan sedang. Info dari BRI Mataram, hari Senin kemarin sudah terdistribukan, sedangkan untuk rusak berat masih ada yang diverifikasi lagi," katanya.
BACA JUGA : BPBD Pangkas Mekanisme Penerbitan Rekening dan Pencairan Dana Pokmas
Danrem Rizal yang juga selaku Dansatgas Opster Percepatan Rehab Rekon PDB Gempa NTB menjelaskan, percepatan rehab rekon terus dilakukan. Sebab, sesuai petunjuk pimpinan, batas terakhir rehab rekon paling lambat hingga 12 April 2019 mendatang.
"12 April 2019, diharapkan yang rusak ringan dan sedang seluruhnya sudah terselesaikan dalam arti semua dana sudah terdistribusi dan rumah yang rusak ringan dan sedang sudah diperbaiki oleh masing-masing pemilik rumah," katanya.
Sementara untuk untuk rumah yang rusak berat (RB), papar Danrem Rizal, pembangunannya akan dilakukan semaksimal mungkin dengan melibatkan pengusaha lokal. Diharapkan sebanyak 44 ribu rumah bisa diproses dan seluruh material bangunan yang dibutuhkan sudah didistribusikan.
Data BPBD Provinsi NTB menyebutkan, jumlah total rumah rusak akibat gempa bumi Lombok Juli-Agustus mencapai 216.519 unit rumah.
Jumlah itu terdiri dari 75.138 rusak berat (RB), 33.075 Rusak Sedang (RS), dan 108.306 Rusak Ringan.
Untuk RB pemerintah memberi dana stimulan Rp50 juta per rumah, RS sebesar Rp25 juta per rumah, dan RR sebesar Rp10 juta per rumah.
Hingga kini, dana dari BNPB yang sudah terkucur ke rekening masyarakat sebesar Rp3,5 Triliun lebih. Dana itu tersalur untuk 139.957 Kepala Keluarga terdiri dari 50.668 yang rumahnya rusak berat, 20.354 Rusak Sedang, dan 69.935 Rusak Ringan.