Kalak BPBD NTB H Muhammad Rum bersama Wagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah. (Foto: Dok. MandalikaPost.com) |
MATARAM - Proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di NTB terus dilakukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, H Muhammad Rum mengatakan, hingga Sabtu (23/2) tercatat sedikitnya 563 unit hunian tetap (Huntap) sudah selesai dibangun.
"Hingga Sabtu (23/2) tercatat 563 huntap sudah jadi, terdiri dari 230 RISHA, 78 RIKA, 201 RIKO, dan 54 individu," katanya, Sabtu (23/2) di Mataram.
Menurut Rum, selain 563 huntap yang sudah rampung, saat ini tercatat sekitar 8.102 unit huntap sedang dalam proses pembangunan.
Sehingga total yang sedang dikerjakan dan sudah selesai mencapai 8.665 unit Huntap.
"Kita berharap proses rehab rekons untuk rumah rusak berat (RB) ini akan lebih cepat lagi dengan kehadiran 1000 pasukan Zeni TNI. Tentu akan membantu semakin mempercepat," katanya.
Rekapitulasi Pembangunan Huntap. Sumber : BPBD NTB |
Ia menambahkan, progress pembentukan Pokmas untuk RB juga terus meningkat. Halini juga berpengaruh pada percepatan proses transfer dana ke rekening Pokmas, dan juga skema pembangunan huntap selanjutnya.
Berdasarkan data, hingga Sabtu (23/2) setidaknya 31.645 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat, sudah menyatakan minat Rumah Tahan Gempa (RTG).
Itu terdiri dari 5.071 KK memilih Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), 8.370 KK memilih Rumah Instan Kayu (RIKA), 16.482 KK memilih Rumah Instan Konvensional (RIKO), dan 1.722 KK memilih RCI dan RISBHA.
"Jadi sekitar 31 ribu lebih ini akan menyusul proses pembangunannya, karena model RGT sudah pasti," kata HM Rum.
BPBD NTB mencatat, rumah RB akibat gempa di NTB mencapai 75.138 unit.
Untuk rekonstruksi rumah RB, pemerintah melalui BNPB memberikan bantuan stimulan senilai Rp50 juta per unit rumah.
Pelaksanaan rekonstruksi rumah RB dilakukan dibawah koordinasi Kementerian PUPR dan Dinas Perumahan dan Permukiman NTB, melibatkan fasilitator dari Kementerian PUPR dan Disperkim NTB, fasilitator TNI-Polri, dibantu 1000 personil Zeni TNI untuk percepatan.
Sementara itu, untuk rehabilitasi rumah Rusak Sedang (RS) dan Rusak Ringan (RR), hingga Sabtu (23/2) tercatat sebanyak 1.398 unit sudah selesai dikerjakan, terdiri dari 423 RS dan 975 RR.
Hingga saat ini, sebanyak 5.049 rumah tengah dikerjakan terdiri dari 1.675 rumah RS dan 3.374 rumah RR.
Rekapitulasi rehabilitasi rumah RS dan RR. Sumber : BPBD NTB |
Kalak BPBD NTB, H Muhammad Rum menjelaskan, progress rehabilitasi rumah RS dan RR juga mengalami peningkatan.
Hingga Sabtu (23/2) tercatat sebanyak 48.498 unit sedang dalam tahap perencanaan, terdiri dari 10.003 rumah RS dan 38.495 rumah RR.
"Jadi 48 ribuan rumah RS dan RR ini juga akan segera menyusul setelah perencaaan selesai," katanya.
Data BPBD NTB menyebutkan, rumah RS dan RR akibat gempa bumi NTB mencapai 141.381 unit, terdiri dari 33.075 rumah RS dan 108.306 rumah RR.
Pelaksanaan rehabilitasi rumah RS dan RB dilaksanakan dibawah koordinasi Satgas Gabungan BPBD NTB dan Korem 162/WB, melibatkan fasilitator sipil dan fasilitator TNI-Polri.
Untuk rumah RS pemerintah melalui BNPB memberi bantuan stimulan senilai Rp25 juta per unit rumah, dan untuk rumah RR senilai Rp10 juta per unit rumah.
Data BPBD NTB menyebutkan, total dana yang sudah dikucurkan BNPB hingga kini sebesar Rp3,5 Triliun.