LOMBOK UTARA - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto menyatakan optimisme bahwa proses percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi PDB Gempa NTB bisa terealisasi tepat waktu.
"Dengan manajemen (penanganan) saat ini, saya optimis percepatan rehab rekon ini akan berjalan dengan baik," kata Pangdam Benny, di sela meninjau proses pencairan bantuan stimulan satu pintu, Selasa (12/2) di lapangan Tanjung, Lombok Utara.
Saat ini, papar Pangdam Benny, pencairan dana Bank BRI sudah mencapai 23 ribu untuk rumah rusak berat (RB).
Selain itu, dari apa yang dilihat dan berbicara dengan masyarakat, ada prospek yang jelas dimana masyarakat sudah mengerti tentang bagaimana menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi, khususnya terkait dengan pencairan dana bantuan stimulan dari pemerintah pusat.
Masyarakat sudah mengerti dengan membentuk Pokmas dan melengkapi persyaratan administrasi yang sudah ditentukan sehingga lebih cepat dalam proses pencairannya.
"Hal itu dilakukan berdasarkan instruksi Presiden agar segera memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan kemudahan sehingga proses rehab rekon bisa berjalan cepat dan lancar," tukasnya.
Ia berharap para fasilitator bersama masyarakat harus bersama-sama bekerja menyelesaikan tugasnya.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto didampingi Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani, Selasa (12/2) melaksanakan kunjungan kerja di wilayah Pulau Lombok NTB dalam rangka mengecek Posramil Pemenang, Koramil 1606-03/Bayan dan Koramil 1615-10/Sembalun yang baru selesai dibangun.
Selain itu Pangdam dan rombongan juga melihat secara langsung proses pencairan dana stimulan satu pintu di Lapangan Tanjung, Lombok Utara dan Lapangan Transad Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur.
Pangdam Benny menjelaskan, kehadirannya di pulau Lombok adalah untuk memantau prajurit TNI yang bekerja membantu Pemerintah Daerah untuk tahap rehab rekon pasca gempa di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa.
Menurut Pangdam Benny, cepat dan tidaknya proses pencairan dana rehab rekon tergantung dari masyarakat juga.
Apakah mau masyarakat disiplin sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan bersama karena tuntutannya akuntabilitas, sehingga Pemerintah Daerah bersama stakeholder lainnya tidak ada tuntutan Korupsi di belakang hari dan endingnya juga masyarakat semua senang dengan rumahnya terbangun.
"Dalam proses pencairan dana ada pihak BPKP, inspektorat, Perbankan, Pemda, BPBD dan apilikator duduk bareng dengan satu titik pelayan satu pintu," kata Pangdam Benny.
Dikatakannya, pembangunan ini sangat bergantung dengan beberapa hal antara lain masyarakat itu sendiri, kondisi cuaca, dan para aplikator yang memenuhi persyaratan dan memiliki jaminan di Bank BRI.
"Pemerintah berharap agar proses rehab rekon dapat dilaksanakan secepat mungkin karena manajemennya sudah bagus dengan bekerja keras tentunya," tegas Pangdam Benny.
Pangdam IX/Udayana juga meminta kepada media untuk membantu mengawal proses percepatan rehab rekon dengan sosialisasi melalui media masing-masing sehingga pembangunannya bisa berjalan sesuai harapan.
Kunjungan tersebut juga dihadiri Dandim 1606/Lobar Letkol Czi Joko Rahmanto, Bupati KLU H. Najmul Ahyar, Kapolres Lotara, Danyonif 742/SWY Letkol Inf Agus P. Doni, para pejabat dan Dan/Ka Satdisjan Korem 162/WB.