Aparat kepolisian bersama masyarakat melakukan evakuasi salah satu jenasah korban longsoran akibat gempa bumi di air Terjun Tiu Kelep, Lombok Utara. (Foto: Bidang Humas Polda NTB) |
MATARAM - Polda NTB dan jajaran bergerak cepat pasca gempa bumi 5.4 Magnitudo yang mengguncang pulau Lombok, Minggu sore (17/3).
Selain menerjunkan personil untuk membantu proses evakuasi sejumlah wisatawan yang terjabak longsor pasca gempa bumi di air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, jajaran Polda juga membantu para korban yang rumahnya rusak akibat gempa di Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur.
Kabid Humas Polda NTB, AKBP Purnama SIK menjelaskan, saat longsor akibat gempa bumi terjadi di kawasan air terjun Tiu Kelep, jajaran Polres Lombok Utara langsung menurunkan tim evakuasi.
"Tim sejumlah 18 personil dipimpin langsung oleh Kapolres Lombok Utara untuk evakuasi korban. Bhabinkamtibmas bersama masyarakat berhasil mengevakuasi jenazah korban ke Desa Senaru," kata Purnama.
BACA JUGA : Gempa Bumi 5.4 M Guncang Lombok, Ratusan Rumah Rusak di Lombok Timur
Menurutnya, proses evakuasi juga melibatkan 50 orang anggota Satbrimob Polda NTB bersama 25 anggota Basarnas, 10 anggota Koramil Bayan, 9 anggota Yon Zipur 9 Divisi 1 Kostrad, 5 anggota Korem 162/WB, 40 anggota Yon 742, 15 anggota BPBD dan masyarakat sekitar.
Kabid Humas Polda NTB, AKBP Purnama SIK. (Istimewa) |
Pada Minggu malam (17/3) Kapolda NTB Irjen Pol Achmad Juri bersama Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah, juga meninjau langsung proses evakuasi di Desa Senaru, Lombok Utara.
Kabid Humas Polda AKBP Purnama SIK Dijelaskan, longsor di air Terjun Tiu Kelep membuat sekitar 24 orang wisatawan terjebak di lokasi. Termasuk rombongan wisatawan dari Malaysia.
Tiga orang meninggal dunia akibat tertimpa material longsoran, dua diantaranya adalah wisatawan asal Malaysia.
Purnama mengatakan, dua dari tiga korban meninggal dunia teridentifikasi sebagai Tai Sieu Kim (56) WNA wisatawan asal Malaysia dan Tomy (14) warga Desa Senaru, Lombok Utara.
Satu korban meninggal lainnya warga Malaysia, masih dalam proses identifikasi.
21 korban yang selamat meski luka-luka terdari dari 14 wisatawan asal Malaysia, antara lain Pang Kim Foo (56), Tancing (62), Wong Slu Win (56), Teoh Zehmg Yei (20), Phua Poh Guax (57), Koks Shao (60), Lim Sai Bang (56), Phang Ten Fan (56), Lim Ching Kau (62), Phu Poh Goot, Sheu Peak Can, How Geoklan (56), Che Lee Iye, dan Pi Saiba.
Sementara 7 lainnya merupakan warga lokal Lombok, antara lain Upik (6) warga Senaru, Riska Tanwir (19), Reza Alfian (20), Kania Pratiwi (20) warga Gunungsari Lombok Barat, Burit Antariksa (17), Lalu Arga Dimas (18) warga Lombok Timur, dan Sumawi (30) warga Bayan.
Terjunkan Bantuan di Lombok Timur
Purnama menambahkan, dampak gempa bumi Minggu sore juga mengakibatkan sejumlah rumah penduduk rusak di Kecamatan Montong Gading Lombok Timur.
Setidaknya 30 orang masyarakat mengalami luka-luka, dan total kerusakan rumah dan masjid pada 8 desa sebanyak 3.840 unit.
Jumlah itu terdiri dari 869 unit rusak berat, 950 unit rusak sedang, 2021 unit rusak ringan.
"Polda NTB beserta jajaran membantu evakuasi korban dan menolong masyarakat yang tertimpa musibah ini," katanya.
Ia menambahkan, masyarakat agar tidak khawatir akan terjadinya tsunami dan bencana susulan.
"Masyarakat agar tidak trauma dan segera bangkit untuk menangani musibah ini, karena pemerintah, TNI dan Polri juga akan bahu-membahu bersama masyarakat menangani bencana yang terjadi," kata Purnama.
Hingga Senin (18/3) sejumlah upaya yang sedang dilakukan Polda NTB dan jajaran antara lain melakukan pengecekan daerah terdampak, membantu/evakuasi korban bersama-sama masyarakat, serta mengirimkan bantuan darirat berupa pakaian, bahan makanan dan minuman.