BEASISWA LUAR NEGERI. Direktur LPP NTB Irwan Rahadi didampingi Sekretaris Sri Astuty dan Divisi Kerjasama Imanuela Andilolo. (Foto: Dok. Diskominfotik NTB) |
MATARAM - Program Beasiswa Luar Negeri yang diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB dalam program 1000 cendekia, tidak didanai dari APBD Provinsi NTB.
Dana untuk program peningkatan kapasitas SDM NTB tersebut sepenuhnya bersumber dari para donatur dan juga dana Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan di NTB.
"Program beasiswa ini sama sekali tidak menggunakan dana APBD. Tetapi murni bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) atau sumbangan sosial perusahaan serta bantuan dari para donatur yang peduli dengan peningkatan kualitas SDM NTB melalui pendidikan," kata Direktur Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB, Irwan Rahadi, seperti dikutip dari rilis tertulis Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB.
BACA JUGA : Program Beasiswa Bukan untuk Membungkam Aktivis !!
Ia mengungkapkan antusiasme masyarakat terhadap program unggulan Beasiswa Luar Negeri NTB Gemilang, sangatlah tinggi. Tidak hanya dari sisi banyaknya pendaftar tetapi juga keingintahuan masyarakat terkait sumber dana, pengelolaan, proses seleksi hingga jenis beasiswa yang ditawarkan.
Didampingi Divisi Kerjasama Imanuella Andilolo, dan Sekretaris LPP NTB Sri Astuty, Irwan menegaskan penggunaan dana CSR untuk menjalankan sebuah program pemerintah memang sudah lazim dilakukan.
Seperti juga yang dilakukan mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) yang menggunakan dana CSR untuk revitalisasi Kalijodo di Jakarta atau Walikota Bandung, Ridwan Kamil yang dikenal kerap berburu dana CSR hingga ke luar negeri untuk mempercepat realisasi suatu proyek.
Pemerintah NTB dibawah kepemimpinan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr Hj Siti Rohmi Djalilah, kini mengikuti jejak penggunaan bantuan dari para donatur dan Dana CSR tersebut untuk mewujudkan salah satu janji kampanye mengirim 1000 pemuda NTB belajar ke Luar Negeri.
Melalui MoU dengan Pemprov NTB, LPP-NTB menjadi pelaksana dan pengelola program beasiswa ini. Saat ini LPP NTB memiliki tujuh pegawai dengan struktur Direktur Lembaga, Sekretaris, Bendahara Umum, Divisi Kerjasama, Divisi Pelatihan, Divisi Fundrising dan Humas.
Dana Akan Diumumkan Secara Terbuka
Soal dana pendidikan, Irwan menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih dalam proses rekapitulasi. Rencananya minggu pertama bulan Juli mendatang LPP NTB akan mengumumkan kepada publik secara transparan mengenai berapa jumlah dana yang telah digelontorkan untuk beasiswa ini.
Website resmi LPP NTB juga masih dalam perbaikan dan penyempurnaan, namun tetap diupayakan maksimal agar masyarakat bisa mengakses informasi detail tentang program ini.
"Pengerjaan website kami masih belum tuntas karena adanya misskomunikasi bersama developer websitenya. Sehingga kami tidak bisa menyediakan Informasi yang mendetail. Namun kami sedang berusaha menyediakan website resmi dengan informasi selengkap mungkin sehingga tidak beredar informasi simpangsiur mengenai program ini," katanya.
Irwan menjelaskan proses seleksi penerima beasiswa telah dilakukan oleh LPP NTB berdasarkan prosedur yang sangat terbuka. Dimulai dari penyebaran informasi seleksi beasiswa, seleksi administrasi hingga wawancara dilakukan oleh juri yang terpercaya.
Selama proses penyebaran informasi seleksi beasiswa, LPP-NTB mengumumkan melalui akun media sosialnya. Laman akun Facebooknya telah diikuti oleh 5.440 dan instagramnya memiliki 7.638 pengikut, jumlah ini terus bertambah seiring semakin besarnya antusias masyarakat NTB.
Sementara Divisi Kerjasama LPP NTB Imanuela menjelaskan, pola pemberian beasiswa dilakukan dengan pola yang terbaik.
"Kami masih terus berusaha mencari bentuk terbaik dalam memberikan beasiswa ini. Tujuan kami hanya satu bagaimana dapat memberikan kesempatan belajar ke luar negeri kepada pemuda NTB agar SDM kita semakin berkembang dan berdaya saing," kata Imanuella.
Dipaparkan, ada tiga jenis program beasiswa NTB yang ditawarkan, yakni beasiswa penuh, beasiswa parsial dan shortcourse.
Beasiswa penuh berarti seluruh biaya pendidikan ditanggung penuh oleh LPP-NTB, dari biaya kuliah, transports, hingga akomodasi. Beasiswa Polandia menjadi contoh dalam beasiswa ini.
Sementara itu beasiswa partial merupakan beasiswa dimana Awardee juga menanggung sebagian biaya. Beasiswa S1 ke China menjadi contoh dalam beasiswa ini. Dan program shortcourse sendiri merupakan program belajar pendek di negara tujuan.
Sekretaris LPP NTBm Sri Astuty mengatakan, total Awardee Beasiswa Luar Negeri periode September 2018 hingga Maret 2019 tercatat sebanyak 304 Awardee.
Jumlah itu meliputi Beasiswa Polandia S2 sebanyak 72 Awardee, Beasiswa China S1 sebanyak 11 Awardee dan S3 sebanyak 4 Awardee, Beasiswa Taiwan S3 sebanyak 11 Awardee, Beasiswa Malaysia S2 Reguler sebanyak 15 Awardee, Beasiswa Korea S1 sebanyak 35 Awardee, Beasiswa Short Course dan Training S1 sebanyak 36 Awardee, serta yang teranyar Beasiswa Aktifis Malaysia S2 sebanyak 120 Awardee.(*)